Senin, 22 Desember 2025

Skandal Kekerasan Eks Sirkus Taman Safari: Deddy Corbuzier Adu Argumen dengan Pengacara Korban

Photo Author
- Jumat, 18 April 2025 | 22:00 WIB
Pengacara eks pemain sirkus Taman Safari, Muhammad Sholeh (kiri) dan artis Deddy Corbuzier (kanan). (YouTube.com / Deddy Corbuzier)
Pengacara eks pemain sirkus Taman Safari, Muhammad Sholeh (kiri) dan artis Deddy Corbuzier (kanan). (YouTube.com / Deddy Corbuzier)

JAKARTA, suararembang.com - Skandal kekerasan yang diduga terjadi pada eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari kembali mencuat dan mengundang perhatian publik.

Polemik ini menjadi semakin ramai diperbincangkan setelah Deddy Corbuzier mengundang pengacara Muhammad Sholeh, yang mewakili para korban, dalam sebuah perbincangan terbuka di kanal YouTube-nya.

Dalam perbincangan tersebut, Deddy mempertanyakan keabsahan bukti-bukti dugaan kekerasan yang terjadi. Ia menyatakan bahwa beberapa keterangan yang beredar terdengar tidak masuk akal.

Baca Juga: Tuduhan Kekerasan Terhadap Frans Manansang, Pendiri Taman Safari: Kisah Kelam di Balik Gemerlap Sirkus

“Saya bukan menertawakan kasusnya, tapi agak tidak masuk akal,” ujar Deddy dalam podcast tersebut pada Jumat, 18 April 2025.

Sholeh menjawab dengan menegaskan bahwa Komnas HAM telah turun tangan dan berupaya memulihkan hak-hak korban. Salah satunya adalah Butet, yang mengaku kehilangan anaknya saat bekerja di lingkungan hiburan milik Taman Safari.

Menurut Sholeh, rekomendasi Komnas HAM menyebutkan pentingnya kejelasan asal usul anak yang hilang.

Baca Juga: Dituding Setrum Pemain Sirkus, Pendiri Oriental Circus Indonesia Buka Suara: Bisa Meninggal Kalau Benar

Deddy lalu membaca langsung surat rekomendasi tersebut dan mempertanyakan bukti kekerasan fisik. Ia menyoroti bahwa tidak ada dokumen visual atau medis yang menunjukkan adanya penyiksaan secara jelas.

Namun, Sholeh bersikeras bahwa luka fisik korban bisa dilihat langsung dan menjadi bukti kuat. Ia menunjuk bekas luka di tangan Butet sebagai contoh.

Namun, Deddy tetap menyangsikan kekuatan bukti tersebut jika dibawa ke ranah hukum. Ia menyebut bahwa dalam proses hukum, bukti harus lebih konkret dan bisa diverifikasi.

Baca Juga: Terungkap! Sisi Gelap Sirkus Indonesia: Pemain Disiksa, Disetrum, Hingga Dikurung di Kandang Macan

Sholeh pun mengakui bahwa keterbatasan saksi dan tidak adanya CCTV membuat pembuktian menjadi sulit. “Tidak mungkin ada saksi pegawai atau ART yang berani bersaksi sekarang,” ungkapnya.

Di sisi lain, pihak manajemen Taman Safari Indonesia telah membantah keras tuduhan tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu, 16 April 2025, mereka menegaskan tidak memiliki hubungan bisnis maupun keterlibatan hukum dengan eks pemain sirkus yang disebutkan.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X