SUARAREMBANG.COM - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang bersama Komisi IX DPR RI menyampaikan peringatan penting tentang keamanan pangan kepada masyarakat Rembang.
Dalam kegiatan edukasi di Pendopo Museum Kartini, Sabtu (12/7/2025), mereka menyoroti bahaya zat berbahaya dalam makanan, seperti rhodamin B dan formalin, serta upaya mendorong perubahan perilaku konsumsi demi menekan angka stunting.
Baca Juga: 97 Ribu Siswa di Rembang Terima Makanan Bergizi Gratis
Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang diikuti masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku UMKM dan kader kesehatan, menjadi wadah penting bagi BBPOM dan DPR RI untuk mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya pangan yang aman.
Turut hadir Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya, dan Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto.
Acara ini mendapat apresiasi dari Bupati Rembang, Harno, yang menilai edukasi tentang pangan sehat sangat strategis dalam mendukung percepatan penurunan stunting.
"Ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat, apalagi di zaman sekarang ini banyak makanan yang masih mengandung zat-zat berbahaya,” ujar Bupati Harno.
Ia mengajak masyarakat agar aktif menyerap pengetahuan dari kegiatan tersebut.
“Tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena banyak ilmu dan informasi yang bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyampaikan bahwa pengawasan BBPOM di Kabupaten Rembang telah membuahkan hasil positif.
Salah satunya adalah berkurangnya penggunaan zat pewarna rhodamin B pada produk terasi lokal.
“Alhamdulillah, dulu terasi banyak mengandung rhodamin B. Tapi dari laporan BBPOM, sekarang sudah mulai tidak menggunakan bahan berbahaya. Ini penting karena menyangkut stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya, menegaskan pentingnya edukasi pangan kepada masyarakat. Menurutnya, pengawasan saja tidak cukup tanpa pengetahuan konsumen yang memadai.
"Kami menekankan keamanan pangan, terutama terkait penggunaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin. Penguatan edukasi menjadi kunci pencegahan kasus keracunan,” ujarnya.
Artikel Terkait
Setelah Sebut Telkomsel Kejam karena Hanguskan Sisa Kuota di Depan Dirut, DPR Langsung Ngadu ke Menteri BUMN