Disebutkan pula bahwa alasan penyebaran video itu berkaitan dengan keinginan perempuan tersebut agar dinikahi.
“Perempuan ini yang diduga menyebarkan video ini, sehingga kita kejar keterangannya. Bahwa perempuan tersebut ingin minta dinikahi,” jelas Fikram.
BK DPRD berencana memanggil perempuan tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf
Setelah menjadi sorotan publik, Wahyudin Moridu akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui akun Instagram pribadinya pada Jumat malam, 19 September 2025.
Dalam video klarifikasi yang diunggah bersama istrinya, Wahyudin mengaku menyesal atas ucapannya.
“Apa pun yang saya lakukan di video itu saya akui salah dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik,” kata Wahyudin.
Ia menambahkan bahwa dirinya siap menanggung konsekuensi dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo.
Respons Publik dan Dinamika Politik
Kasus ini memicu diskusi hangat di media sosial.
Banyak warganet menilai pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati dalam berbicara, apalagi terkait isu sensitif seperti penggunaan uang negara.
Pengamat politik lokal juga menilai bahwa kasus ini bisa berdampak pada citra DPRD Gorontalo menjelang tahun politik 2025.
Isu integritas pejabat publik menjadi perhatian utama, sehingga langkah BK DPRD dinilai penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Sejauh ini, proses pemeriksaan oleh BK DPRD masih berlangsung, dan publik menunggu hasil sidang internal lembaga tersebut.
Sementara itu, klarifikasi Wahyudin Moridu menjadi bagian penting dalam meredakan polemik yang sempat memanas di kalangan masyarakat. ***
Artikel Terkait
Soal Rombak Tunjangan Perumahan Pejabat, Bobby Nasution Ingatkan Pemprov-DPRD Perlu Sepakati Angkanya