COLOMBO, suararembang.com - Sri Lanka tengah menghadapi salah satu bencana banjir paling dahsyat yang pernah terjadi.
Ratusan nyawa hilang, dan ribuan warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Di tengah situasi krisis ini, PickMe, platform transportasi dan pengiriman lokal terbesar Sri Lanka, langsung merespons.
Mereka mengaktifkan seluruh jaringan logistik dan digitalnya demi mendukung upaya bantuan nasional.
Perusahaan raksasa ride-hailing ini meluncurkan inisiatif darurat tiga pilar. Tujuannya adalah memobilisasi donasi warga dan membantu tim penyelamat.
Komitmen Penuh di Masa Darurat
CEO PickMe, Zulfer Jiffry, menegaskan bahwa komitmen perusahaan sangat sederhana.
“Tujuan kami sederhana — membantu sesama warga bangkit kembali dengan fokus segera pada bantuan darurat,” kata Jiffry.
Menurutnya, krisis ini adalah urusan seluruh ekosistem PickMe.
“Kami berinvestasi di negara ini. Pengemudi, pengendara, dan pengguna kami adalah bagian dari keadaan darurat ini,” tambahnya.
PickMe ingin memastikan pemulihan hidup masyarakat dapat berjalan secepat mungkin.
Fitur 'AID' Mempermudah Pengiriman Bantuan
Menyadari sulitnya warga keluar rumah karena cuaca, PickMe meluncurkan solusi cerdas.
Mereka memperkenalkan fitur khusus dalam aplikasi yang diberi nama ‘AID’.
Fitur ini memungkinkan masyarakat meminta penjemputan paket bantuan secara gratis.
Artikel Selanjutnya
Tragedi Banjir Bandang di Kabupaten Agam Telan 74 Korban Jiwa: Tersebar pada 5 Kecamatan, 78 Orang Masih Hilang
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Artikel Terkait
Tragedi Banjir Bandang di Kabupaten Agam Telan 74 Korban Jiwa: Tersebar pada 5 Kecamatan, 78 Orang Masih Hilang