Hal ini memicu kenaikan biaya bagi perusahaan yang bergantung pada bahan impor.
Sejumlah perusahaan besar di AS sudah mulai menyesuaikan harga akibat kebijakan ini. Retailer besar Home Depot, misalnya, mengumumkan akan menaikkan harga sejumlah barang impor yang dijualnya.
“Akan ada pergerakan harga moderat di beberapa kategori produk,” kata Chief Financial Officer Home Depot, Richard McPhail dikutip dari laporan yang sama.
Produsen barang konsumsi furnitur global, Procter & Gamble, juga tak luput dari dampak. Bulan lalu, mereka menyatakan akan menaikkan harga sekitar seperempat dari produk yang dijual ke pasar.
Dengan perluasan tarif ini, para analis memperkirakan harga produk berbahan baja dan aluminium akan terus meningkat di AS. Konsumen kemungkinan besar akan merasakan dampaknya langsung melalui kenaikan harga di berbagai sektor otomotif hingga furnitur secara global.***
Artikel Terkait
RI Kena Tarif Impor 19 Persen dari AS, Mendag Bicara Peluang Besar Tarik Investasi dan Tingkatkan Ekspor