Kelainan jantung bawaan, seperti patent foramen ovale (PFO), gangguan irama jantung, dan kebocoran katup jantung meningkatkan risiko stroke.
5. Gangguan Pembekuan Darah
Kelainan genetik seperti hemofilia dan sindrom antifosfolipid meningkatkan risiko stroke hemoragik (perdarahan di otak).
6. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko stroke iskemik maupun hemoragik.
7. Faktor Genetik
Riwayat stroke dalam keluarga meningkatkan risiko, bahkan dengan gaya hidup sehat.
Beberapa kelainan genetik spesifik juga meningkatkan risiko.
Stroke di usia muda merupakan ancaman serius yang perlu diwaspadai.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kita dapat mengurangi risiko terkena stroke dan menjaga kesehatan jantung serta pembuluh darah. ***
Artikel Terkait
Kolaborasi Genomik: Strategi Baru Menuju Layanan Kesehatan Berkualitas di Indonesia