JAKARTA, suararembang.com - Isu reshuffle kabinet Merah Putih kembali mencuat dan menyita perhatian publik.
Pemicunya datang dari pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut perlunya reformasi ulang dalam pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Ujung Kasus Meikarta: Tujuh Tahun Penantian, Harapan Baru di Tangan Menteri PKP di Era Prabowo
Rocky menyatakan bahwa Presiden Prabowo sebaiknya melakukan reshuffle kabinet sebagai langkah perubahan yang konkret.
Ia menilai penyegaran kabinet bisa menjadi awal dari paradigma baru dalam pemerintahan Indonesia.
“Tugas presiden mengganti mereka yang tidak bicara tentang sosialis dan itu namanya perubahan paradigma baru,” kata Rocky Gerung dalam acara peringatan Reformasi 1998 di Jakarta Selatan, Rabu, 21 Mei 2025.
“Sekali lagi ada kesempatan bagi kita untuk mengulangi energi reformasi. Kita ingin bukan memperingati reformasi, tapi mengulangi reformasi,” tegasnya.
Menanggapi isu reshuffle yang beredar, pihak Istana Kepresidenan akhirnya memberikan klarifikasi.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa hingga kini belum ada pembahasan terkait pergantian pejabat.
Baca Juga: Kampung Haji Gagasan Prabowo Didukung DPR, Benarkah Bisa Pangkas Biaya Akomodasi Jemaah?
“Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada pembahasan mengenai reshuffle, belum ada," ujar Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
Namun, Prasetyo tidak menampik bahwa Presiden Prabowo Subianto secara rutin melakukan evaluasi kinerja para menteri.
“Secara rutin beliau melakukan monitoring, mengevaluasi kinerja seluruh pembantu-pembantu beliau di Kabinet Merah Putih,” jelasnya.
Artikel Terkait
Ujung Kasus Meikarta: Tujuh Tahun Penantian, Harapan Baru di Tangan Menteri PKP di Era Prabowo