pemerintahan

Transformasi Digital Desa di Rembang: Peluang Baru untuk Ekonomi Lokal

Senin, 24 Februari 2025 | 12:00 WIB
Kabid Pengembangan dan Penataan Desa Dinpermades Rembang, Bambang Priyantoro

REMBANG, suararembang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang terus mengakselerasi digitalisasi desa guna meningkatkan pelayanan publik dan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

Program ini diharapkan tidak hanya mempercepat administrasi desa tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang produktif bagi warga.

Hingga Senin (24/2), sosialisasi digitalisasi desa telah dilakukan secara menyeluruh di Kabupaten Rembang.

Baca Juga: 6 Desa di Rembang Raih Prestasi Digitalisasi Desa: Langkah Menuju Transformasi Layanan Publik

Saat ini, implementasi masih berlangsung di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Rembang, Sluke, dan Lasem.

Sementara itu, tujuh desa telah lolos klasifikasi digital, yakni Desa Mojowarno, Dresi Wetan, Sambiyan, Punjulharjo, Pantiharjo, Kuangsan, dan Banggi.

Dari ketujuh desa tersebut, tiga di antaranya—Punjulharjo, Kuangsan, dan Banggi—telah resmi masuk kategori desa digital.

Baca Juga: Daftar Lengkap Dana Desa 2025 di Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Kabid Pengembangan dan Penataan Desa Dinpermades Rembang, Bambang Priyantoro, mengungkapkan bahwa digitalisasi desa bertujuan membuka peluang produktif bagi warga.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi tidak boleh hanya sebatas aktivitas konsumtif, tetapi juga harus mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

"Ini kenyataan hidup saat ini. Jika warga kita hanya mengandalkan platform seperti Shopee atau Tokopedia untuk belanja, maka mereka akan terus masuk ke ruang konsumtif. Kita tidak ingin masyarakat hanya tahu cara berbelanja, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk kegiatan yang lebih produktif," ujar Bambang.

Dengan adanya digitalisasi, masyarakat diharapkan dapat menggunakan platform online untuk memasarkan produk lokal mereka, mulai dari hasil pertanian, kerajinan, hingga produk olahan rumah tangga.

Hal ini akan membuka peluang lebih besar bagi desa-desa di Rembang untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kami ingin mendorong masyarakat desa untuk memanfaatkan teknologi ini agar bisa menjual hasil olahan atau produk rumahannya di platform online. Ini adalah ruang produktif yang harus kita dorong,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini