REMBANG, suararembang.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Rembang menargetkan peningkatan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada 2025.
Jika tahun sebelumnya target ZIS ditetapkan sebesar Rp10,3 miliar, kini meningkat menjadi Rp11,3 miliar.
Ketua BAZNAS Rembang, Mohammad Ali Anshory, menyebut bahwa realisasi ZIS pada 2024 hanya mencapai Rp4,7 miliar.
Baca Juga: Baznas Rembang Gelar Safari Ramadan 1446 H: Membasuh Luka Palestina dengan Kepedulian
Jumlah ini masih jauh dari target yang ditetapkan, sehingga peningkatan target tahun ini menjadi tantangan besar bagi BAZNAS.
“Jadi, tantangan BAZNAS masih cukup besar untuk bisa memberikan manfaat kepada umat, utamanya dari para muzakki, munfiq, dan mushaddiq,” ujar Mohammad Ali Anshory.
Untuk mencapai target tersebut, BAZNAS berharap dukungan dari Bupati Rembang agar Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih aktif dalam menyalurkan ZIS.
“Mohon berkenan kepada Bapak Bupati bagaimana caranya agar perolehan zakat, infak, dan sedekah di BAZNAS bisa meningkat,” katanya.
Baca Juga: Pastikan Halal, Baznas Rembang Latih Juru Sembelih Sesuai Syariat Islam
Menanggapi hal ini, Bupati Rembang, Harno, mengakui bahwa kontribusi zakat dari ASN masih belum optimal.
Sebagai bentuk komitmen, ia siap memotong 2,5 persen dari gajinya sebagai bupati untuk berzakat.
“Kita berusaha bersama-sama untuk menyadarkan bapak-bapak dan ibu-ibu yang memiliki kewajiban (zakat). Termasuk saya sendiri sebagai bupati harus memberi contoh. Maka gaji saya nanti bisa langsung dipotong. Kalau hanya berbicara saja, percuma. Saya siap menjadi teladan di depan,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan pengumpulan ZIS di Rembang, sehingga manfaatnya lebih luas bagi masyarakat.
Selain itu, upaya ini juga menjadi dorongan agar target ZIS 2025 dapat tercapai.