Gubernur Ahmad Luthfi juga mengingatkan pentingnya semangat gotong royong dan tepa selira sebagai fondasi kerja di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya tanggung jawab pimpinan terhadap amanah yang diterima.
"Tugas dan wewenang bisa diberikan ke siapa saja, tapi tanggung jawab itu harus dipegang,” jelasnya.
Sebagai pejabat publik, kata Luthfi, setiap orang harus siap dikritik dan bekerja dengan ikhlas.
“Kalau tidak siap di-bully, jangan menjabat. Jangan sibuk jaga eksistensi. Kerja ya kerja. Ikhlas, tidak usah dibuat-buat,” tegasnya.
Ia juga memperingatkan agar ASN tidak memakai cara-cara tidak etis untuk mengejar jabatan.
Pesan Gubernur Jateng ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak agar memba
ngun daerah dengan kerja nyata, bukan sekadar pencitraan.***