REMBANG, suararembang.com - Upaya modernisasi pendidikan di Rembang semakin nyata. Dua kepala sekolah daerah ini mulai menerapkan pembelajaran berbasis kecerdasan buatan setelah mengikuti Program Pelatihan Teknis Non Gelar (LPDP) bidang Kepemimpinan Sekolah.
Program tersebut merupakan kolaborasi Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (kemendikdasmen) dengan Peking University.
Baca Juga: Dua ASN Rembang Menang Kompetisi AI 2025, Karyanya Bikin Juri Terkejut
Dua peserta itu adalah Hamidah Ary Ruchana dari SMP Negeri 2 Sedan dan Walida Wahid Fitriani dari SMP Negeri 2 Pancur. Keduanya berhasil lolos seleksi substansi yang digelar Ditjen GTK dan Pendidikan Guru.
Dari 2.443 pendaftar, hanya 50 peserta dari 44 kabupaten/kota dan 19 provinsi yang terpilih.
Pelatihan berlangsung lima hari, 23–27 November 2025, di Azana Suite Hotel Antasari, Jakarta Selatan. Usai mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, keduanya langsung menyiapkan tindak lanjut pemanfaatan teknologi AI di sekolah masing-masing.
Baca Juga: Guru SMK 1 Rembang, Anisa Rahmanti, Raih Beasiswa Microcredential di Monash University
Kepala SMP Negeri 2 Sedan, Hamidah Ary Ruchana, menyebut pengalaman yang didapat sangat berharga. Ia mengikuti proses seleksi yang ketat dan belajar dari para profesor internasional.
Narasumber berasal dari Direktorat Jenderal GTK dan dosen Peking University seperti Prof. Yi Bu dan Prof. Mo Xu.
Materi yang dianggap paling relevan adalah penggunaan teknologi pendidikan berbasis AI. Para peserta mempelajari teknik membuat prompt efektif dengan empat framework, yaitu ICIO, CRISPE, BROKE, dan SPECTRA.
Hamidah telah menyusun beberapa langkah pascapelatihan. Ia akan mendiseminasikan ilmu kepemimpinan kepada warga sekolah, meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan AI, serta mengembangkan literasi dasar Bahasa Mandarin bagi murid.
Ia juga ingin membangun budaya continuous learning melalui fasilitasi persiapan Beasiswa LPDP Non Gelar.
“Ini nantinya insha Allah kami aplikasikan di SMPN 2 Sedan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Pancur, Walida Wahid Fitriani, menegaskan pentingnya prompt engineering dalam penggunaan AI.
Artikel Terkait
Kisah Dua ASN Rembang Pemenang Kompetisi AI: Dari Weton hingga Karya Tak Terduga