Minggu, 21 Desember 2025

Penguatan Teknologi Pendidikan, Dua Kepala Sekolah Rembang Implementasikan Hasil Pelatihan AI bersama Peking University

Photo Author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 09:00 WIB
Hamidah Ary Ruchana dari SMPN 2 Sedan dan Walida Wahid Fitriani dari SMPN 2 Pancur mengikuti Program Pelatihan LPDP Kepemimpinan Sekolah yang digelar Kemendikdasmen dan Peking University
Hamidah Ary Ruchana dari SMPN 2 Sedan dan Walida Wahid Fitriani dari SMPN 2 Pancur mengikuti Program Pelatihan LPDP Kepemimpinan Sekolah yang digelar Kemendikdasmen dan Peking University

REMBANG, suararembang.com - Upaya modernisasi pendidikan di Rembang semakin nyata. Dua kepala sekolah daerah ini mulai menerapkan pembelajaran berbasis kecerdasan buatan setelah mengikuti Program Pelatihan Teknis Non Gelar (LPDP) bidang Kepemimpinan Sekolah.

Program tersebut merupakan kolaborasi Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (kemendikdasmen) dengan Peking University.

Baca Juga: Dua ASN Rembang Menang Kompetisi AI 2025, Karyanya Bikin Juri Terkejut

Dua peserta itu adalah Hamidah Ary Ruchana dari SMP Negeri 2 Sedan dan Walida Wahid Fitriani dari SMP Negeri 2 Pancur. Keduanya berhasil lolos seleksi substansi yang digelar Ditjen GTK dan Pendidikan Guru.

Dari 2.443 pendaftar, hanya 50 peserta dari 44 kabupaten/kota dan 19 provinsi yang terpilih.

Pelatihan berlangsung lima hari, 23–27 November 2025, di Azana Suite Hotel Antasari, Jakarta Selatan. Usai mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, keduanya langsung menyiapkan tindak lanjut pemanfaatan teknologi AI di sekolah masing-masing.

Baca Juga: Guru SMK 1 Rembang, Anisa Rahmanti, Raih Beasiswa Microcredential di Monash University

Kepala SMP Negeri 2 Sedan, Hamidah Ary Ruchana, menyebut pengalaman yang didapat sangat berharga. Ia mengikuti proses seleksi yang ketat dan belajar dari para profesor internasional.

Narasumber berasal dari Direktorat Jenderal GTK dan dosen Peking University seperti Prof. Yi Bu dan Prof. Mo Xu.

Materi yang dianggap paling relevan adalah penggunaan teknologi pendidikan berbasis AI. Para peserta mempelajari teknik membuat prompt efektif dengan empat framework, yaitu ICIO, CRISPE, BROKE, dan SPECTRA.

Hamidah telah menyusun beberapa langkah pascapelatihan. Ia akan mendiseminasikan ilmu kepemimpinan kepada warga sekolah, meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan AI, serta mengembangkan literasi dasar Bahasa Mandarin bagi murid.

Ia juga ingin membangun budaya continuous learning melalui fasilitasi persiapan Beasiswa LPDP Non Gelar.

“Ini nantinya insha Allah kami aplikasikan di SMPN 2 Sedan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Pancur, Walida Wahid Fitriani, menegaskan pentingnya prompt engineering dalam penggunaan AI.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X