JAKARTA, suararembang.com – Isu dugaan pengoplosan Pertamax semakin memanas.
Komisi XII DPR RI pun turun tangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), termasuk milik Pertamina dan Shell.
Langkah ini diambil setelah Kejaksaan Agung menemukan indikasi impor BBM RON 90 (Pertalite) dan RON 88 yang diduga dicampur dengan bahan lain agar menyerupai RON 92 (Pertamax).
Baca Juga: Terungkap! Shell dan BP Siap Masuki Bali Usai Skandal Korupsi Pertamina
Temuan ini membuat masyarakat resah, terutama pengguna kendaraan yang khawatir akan dampak buruk pada mesin mereka.
Berikut fakta terbaru dari sidak yang dilakukan DPR RI bersama Lemigas:
1. DPR Dalami Skema Penentuan RON BBM
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi, menekankan pentingnya memahami mekanisme verifikasi dan penetapan Research Octane Number (RON) oleh Pertamina.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina, ia mempertanyakan sistem yang digunakan dalam menentukan kualitas BBM.
Baca Juga: Prabowo Tanggapi Isu Korupsi Pertamina dan Pertamax Oplosan: Kita Bereskan!
"Salah satu yang kami dalami adalah skema penentuan RON ini, bagaimana sistem verifikasinya," ujar Bambang pada Rabu, 26 Februari 2025.
Ia juga menyoroti risiko pengoplosan BBM yang bisa merusak kendaraan.
Jika benar RON bisa dimanipulasi, maka banyak kendaraan yang berpotensi mengalami masalah teknis serius.
2. Uji Sampel di SPBU Pertamina Cibubur
DPR RI bersama Lemigas mengambil sampel BBM dari SPBU Pertamina di Cibubur, Jakarta Timur.
Baca Juga: Skandal Korupsi Minyak: Riza Chalid dan Petinggi Pertamina Terseret
Artikel Terkait
Terungkap! Shell dan BP Siap Masuki Bali Usai Skandal Korupsi Pertamina