"Malam hari saya dapat info ada gas, buru-buru saya ambil dua tabung. Sampai di pangkalan, saya diminta fotokopi KTP," tuturnya.
Namun, proses ini tidak mudah karena ia harus mencari tempat fotokopi di tengah hujan.
"Dari mana saya harus mendapatkan fotokopi KTP malam-malam? Saya cari dulu, baru bisa beli gas. Ini syarat yang rumit hanya untuk memasak," tambahnya.
Berani Protes Langsung ke Menteri
Keberanian Effendi menyuarakan aspirasinya langsung ke Menteri ESDM tidak datang begitu saja. Sehari setelah mendapatkan gas, ia mendapat informasi bahwa Bahlil akan berkunjung ke Tangerang.
"Keesokan harinya, saya ditelepon teman. 'Pak Effendi, hari ini menteri datang.' Saya langsung siap," ujarnya.
Saat tiba di lokasi, ia berusaha menarik perhatian warga agar bisa mendekat ke Bahlil.
"Saya banting motor agar orang-orang memperhatikan dan membantu saya mendekati menteri," tuturnya.
Aksi ini akhirnya berhasil, dan ia mendapat kesempatan menyampaikan langsung keluhannya kepada Menteri ESDM.
Protes Effendi mencerminkan keresahan banyak warga yang terdampak kebijakan baru Gas Melon.
Masyarakat berharap pemerintah dapat mencari solusi agar akses gas subsidi tetap mudah bagi mereka yang membutuhkan.
***
Artikel Terkait
ASN Dilarang Gunakan LPG 3 Kg, Ini Alasannya