SEMARANG, suararembang.com - Gebyuran Bustaman 2025 kembali hadir dengan semangat baru, menggabungkan tradisi perang air yang telah berlangsung sejak 1742 dengan sentuhan modern melalui fashion show bertajuk "Sukacita Bustaman".
Acara ini berlangsung meriah pada Sabtu, 22 Februari 2025, di Kampung Bustaman, Semarang.
Tradisi Gebyuran Bustaman merupakan ritual tahunan yang dilakukan warga untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Sedekah Bumi Sekararuman Resmi Jadi Kekayaan Intelektual Komunal
Ratusan peserta berkumpul, saling menyiram air sebagai simbol penyucian diri dan kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan yang ingin merasakan langsung kearifan lokal Semarang.
Inovasi tahun ini adalah penyelenggaraan fashion show "Sukacita Bustaman" yang diinisiasi oleh Kolektif Hysteria. Mereka bekerja sama dengan desainer ternama seperti Samuel Wattimena, Yoyo Prasetio, Emmy Three, Dimas Mahendra, Sudarsa Suarsa, Elkana, dan Tya Chandra.
Para desainer ini menghadirkan busana yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari warga Bustaman, menampilkan kekayaan budaya lokal dalam balutan fashion modern.
Samuel Wattimena menyatakan, "Terima kasih bahwa saya diajak oleh Adin dari Komunitas Hysteria untuk bisa bergabung mengadakan sebuah kegiatan di Kampung Bustaman."
Ia menekankan pentingnya menjadikan fashion sebagai bagian dari kehidupan masyarakat luas, tidak hanya kalangan elit.
Dengan mengadakan fashion show di kampung, diharapkan dapat mengukuhkan Semarang sebagai Kota Fashion dan menarik lebih banyak wisatawan.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya seperti Gebyuran Bustaman dapat menjadi potensi penggerak ekonomi masyarakat.
Iswar berharap Kampung Bustaman dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya yang menarik sepanjang tahun, tidak hanya menjelang Ramadan.
Partisipasi aktif warga menjadi kunci suksesnya acara ini. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, mereka berperan sebagai model dalam fashion show, mengenakan busana yang mencerminkan aktivitas sehari-hari.