Pemerintah Turun Tangan, Kementerian Kebudayaan Fasilitasi Musyawarah Keluarga Keraton Solo

JAKARTA, suararembang.com — Kementerian Kebudayaan RI memfasilitasi musyawarah keluarga Keraton Surakarta untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya.

Langkah ini dilakukan setelah 40 hari wafatnya Pakubuwono XIII.

Baca Juga: Polemik Tak Berujung di Kraton Surakarta, Perebutan Takhta Dinilai Ulangi Sejarah Kelam

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menggelar silaturahmi dan dialog pelestarian Keraton Solo di Jakarta, Sabtu, 13 Desember 2025.

Pertemuan tersebut menjadi ruang mendengar aspirasi keluarga keraton dan membahas masa depan pengelolaan keraton.

Pemerintah Dorong Musyawarah Keluarga

Dalam pertemuan itu, pemerintah mengundang seluruh unsur keluarga Keraton Solo.

Sejumlah tokoh hadir, di antaranya Panembahan Agung Tedjowulan dan GKR Wandansari Koes Moertiyah.

Namun beberapa pihak keluarga belum dapat hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kami berharap kondisi Keraton Solo lebih kondusif dan sebagai cagar budaya lebih terpelihara,” ujar Fadli Zon.

Ia menegaskan Keraton Solo merupakan situs cagar budaya nasional yang penting.

Fokus Penerus dan Pengelolaan Cagar Budaya

Fadli Zon menyampaikan pemerintah berperan sebagai fasilitator, bukan pengambil keputusan.

Musyawarah keluarga dinilai penting untuk menentukan penerus, tata kelola, dan manajemen keraton.

Upaya ini dilakukan agar keraton menjadi ekosistem budaya yang berkelanjutan.

“Warisan budaya harus dikelola secara profesional dan berkesinambungan,” kata Fadli.