budaya

Ngabekten: Tradisi Sungkeman dalam Budaya Jawa yang Sarat Makna

Senin, 31 Maret 2025 | 14:10 WIB
Ilustrasi Ngabekten di Keraton Yogyakarta (KBG 947). Foto: Perpusnas

Prosesi ini mencakup beberapa kelompok, seperti Ngabekten Hageng Kakung yang diikuti oleh para pangeran, menantu Sultan, dan pejabat tinggi keraton.

2. Ngabekten Putri: Ditujukan untuk anggota keluarga perempuan dan abdi dalem wanita.

Dimulai oleh permaisuri yang memberikan penghormatan kepada Sultan, diikuti oleh putri-putri Sultan dan kerabat perempuan lainnya.

Selama prosesi, peserta berjalan jongkok (lampah dhodhok) menuju Sultan, kemudian menangkupkan tangan dalam posisi sembah sebagai bentuk permohonan maaf dan penghormatan.

Tradisi ini dilakukan dengan khidmat dan penuh rasa hormat, mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Jawa.

Ngabekten dalam Masyarakat Jawa

Selain di lingkungan keraton, Ngabekten atau sungkeman juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa.

Setelah salat Idulfitri, tradisi ini dilakukan oleh anak kepada orang tua, cucu kepada kakek-nenek, serta santri kepada kyai.

Tradisi ini merupakan simbol penghormatan sekaligus bentuk penyucian diri setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Di berbagai daerah, prosesi sungkeman dapat bervariasi, namun esensinya tetap sama, yaitu mengutamakan nilai kekeluargaan, penghormatan, dan kebersamaan.

Dalam beberapa keluarga, prosesi ini juga diiringi dengan pembacaan doa bersama dan pemberian nasihat dari orang tua kepada anak-anak mereka.

Di masyarakat umum, tradisi ini tetap lestari meskipun mengalami adaptasi. Sebagian orang tetap melakukan sungkeman secara langsung, sementara yang lain memilih untuk melakukannya secara virtual jika berjauhan dari keluarga.

Tradisi Ngabekten menegaskan pentingnya pelestarian budaya dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat Jawa.

Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan kepada pemimpin dan orang tua, tetapi juga mempererat hubungan antaranggota keluarga dan komunitas, serta memperkuat identitas budaya di tengah arus modernisasi.

***

Halaman:

Tags

Terkini