REMBANG, suararembang.com - Hari Raya Galungan 2025 menjadi momen penting bagi umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali.
Perayaan ini menandai kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan) dan dirayakan setiap 210 hari sekali menurut kalender Bali, tepatnya pada Rabu Kliwon wuku Dungulan.
Rangkaian Upacara Galungan 2025
Perayaan Galungan tidak hanya berlangsung satu hari, melainkan melalui serangkaian upacara yang dimulai beberapa hari sebelumnya:
-
Sugihan Jawa (17 April 2025): Pembersihan alam semesta dan lingkungan sekitar.
-
Sugihan Bali (18 April 2025): Pembersihan diri secara lahir dan batin.
-
Penampahan Galungan (22 April 2025): Hari penyembelihan hewan kurban sebagai simbol pengorbanan.
-
Hari Raya Galungan (23 April 2025): Puncak perayaan dengan sembahyang di pura dan pemasangan penjor di depan rumah sebagai ungkapan syukur.
-
Umanis Galungan (24 April 2025): Hari untuk mengunjungi sanak saudara dan mempererat tali persaudaraan.
Sepuluh hari setelah Galungan, umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan pada 3 Mei 2025 sebagai penutup rangkaian upacara.
Makna Filosofis Galungan
Galungan mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara dharma dan adharma dalam kehidupan sehari-hari. Perayaan ini juga menjadi waktu untuk menghormati leluhur dan memohon berkah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dengan memahami makna dan rangkaian upacara Galungan, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan spiritualitas umat Hindu di Indonesia.
**