budaya

Laesan Lasem Siap Tampil di TMII Jakarta, Menyuarakan Warisan Budaya Rembang

Minggu, 21 September 2025 | 13:00 WIB
Budayawan sekaligus pelestari Laesan, Yon Suprayoga (Cokorda Smara)

REMBANG, suararembang.com - Rembang kembali mendapat ruang istimewa untuk memperkenalkan seni tradisi di tingkat nasional.

Pada 8 Oktober 2025 mendatang, Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, akan menjadi panggung bagi kekayaan budaya Bumi Kartini.

Baca Juga: Gubernur Jateng Wajibkan Pencak Silat Masuk Sekolah, Warisan Budaya Jadi Kurikulum SMA

Salah satu pertunjukan yang akan tampil adalah Laesan, seni tradisi kuno dari Kecamatan Lasem.

Pertunjukan ini dikenal dengan nuansa mistik sekaligus sarat filosofi kehidupan. Bagi masyarakat Lasem, Laesan adalah bagian dari identitas budaya yang patut dijaga.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinbudpar Rembang, Sulistiyowati, mengungkapkan ada empat duta seni yang akan tampil.

Baca Juga: Lapak Seni Suronan Juwana: Perayaan Budaya di Tengah Bangunan Bersejarah

“Yang tampil besok itu sendratari Rembang Sakawit dari Sanggar Tari Galuh Ajeng, Laesan dari Lasem, hiburan musik keroncong Tiga Negeri, dan karnaval batik dari MAN 2 Rembang,” jelasnya, Selasa (17/9).

Sulistiyowati menekankan, tampilnya Laesan di TMII menjadi langkah penting untuk melestarikan sekaligus memperluas jangkauan kesenian ini.

“Pegiat sejarah dan seni di Lasem terus berupaya menjaga eksistensi Laesan, yang sudah sangat jarang dipentaskan. Ini kesempatan yang baik untuk memperkenalkannya kembali ke publik,” ujarnya.

Laesan dahulu tumbuh sebagai hiburan rakyat, terutama di kalangan pekerja galangan kapal di Soditan, Lasem. Pertunjukan biasanya digelar saat syukuran atau hajatan warga. Meski sempat redup, berbagai upaya pelestarian terus dijalankan seniman dan budayawan setempat.

Budayawan sekaligus pelestari Laesan, Yon Suprayoga, menyambut baik pentas di Jakarta ini. “Sebelumnya Laesan juga pernah dipentaskan di Semarang, seperti di Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Taman KB. Harapannya, kesenian ini semakin dikenal luas dan diakui sebagai bagian dari seni budaya asli Lasem,” ungkap Yon.

Setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah memang mendapat giliran tampil di TMII. Tahun ini, giliran Rembang yang dipercaya membawa warisan budayanya. Kehadiran Laesan di panggung nasional diharapkan mampu membangkitkan kembali minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mencintai seni tradisi.

Laesan bukan hanya hiburan rakyat, melainkan jejak sejarah yang menggambarkan kehidupan masyarakat Lasem. Pementasan di TMII menjadi pengingat bahwa warisan budaya tidak boleh hilang ditelan zaman, melainkan terus dijaga dan diwariskan. **

Tags

Terkini