REMBANG, suararembang.com - Festival Kue Bulan 2025 akan menjadi salah satu perayaan budaya paling ditunggu di Asia dan berbagai belahan dunia. Perayaan ini jatuh pada Senin, 6 Oktober 2025, bertepatan dengan purnama dalam kalender lunar.
Malam itu, masyarakat berkumpul menikmati bulan penuh, menyalakan lentera, dan tentu saja menyantap kue bulan.
Baca Juga: Kirab Kimsin Makco di Lasem: Perpaduan Budaya Tionghoa dan Nusantara yang Bikin Takjub
Tradisi ini sudah berlangsung ribuan tahun sejak masa Dinasti Zhou. Awalnya, Festival Kue Bulan merupakan bentuk penghormatan kepada dewi bulan sekaligus wujud rasa syukur atas panen.
Kini, makna perayaan lebih luas, menjadi simbol kebersamaan keluarga dan warisan budaya yang terus dijaga.
Simbol utama festival ini adalah kue bulan atau mooncake. Bentuknya yang bulat menggambarkan kesatuan dan kelengkapan. Isinya beragam, mulai dari pasta kacang merah, biji teratai, hingga kuning telur asin yang melambangkan purnama.
Baca Juga: Festival Mooncake Rembang 2025 Jadi Magnet Wisata dan UMKM
Dalam perkembangannya, muncul variasi modern seperti snow skin mooncake, yang disajikan dingin dan semakin populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tahun ini, inovasi kue bulan semakin menarik perhatian. Di Jakarta, Pullman Hotel bersama Makaron Bakeshop meluncurkan koleksi eksklusif dengan kemasan elegan dan rasa unik seperti pandan durian hingga yuzu peach.
Sementara di Shanghai, perayaan “Shanghai Mooncake Festival 2025” akan menghadirkan parade budaya, kompetisi kuliner, hingga pertunjukan seni.
Selain menikmati kue bulan, masyarakat biasanya ikut serta dalam berbagai kegiatan. Parade lentera, pertunjukan musik tradisional, bazar kuliner, hingga workshop membuat kue bulan menjadikan festival ini semakin meriah.
Legenda tentang Chang’e dan Hou Yi juga selalu hadir, menambah nuansa mitologi yang kuat dalam setiap perayaan.
Bagi yang ingin merasakan atmosfer festival, ada beberapa tips. Pesan kue bulan lebih awal karena paket eksklusif cepat habis. Pilih kemasan menarik yang cocok dibagikan di media sosial. Jangan ragu mencoba varian rasa lokal agar pengalaman lebih berkesan.
Dan yang terpenting, sempatkan hadir di acara komunitas untuk merasakan kehangatan budaya secara langsung.