Inilah asal-usul nama kota yang kini dikenal sebagai salah satu pusat budaya di pesisir utara Jawa.
Pentas Kolosal yang Memukau
Pertunjukan Ngrembang Sakawit tampil megah dan menggugah. Setiap gerak penari membawa pesan spiritual, menggambarkan perjalanan manusia dalam mencari keseimbangan hidup.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan kirab budaya dari Museum Indonesia menuju Anjungan Jawa Tengah.
Batik karnival, penari Laesan khas Lasem, dan berbagai kesenian rakyat turut memeriahkan acara.
Rembang dalam Pesona Budaya dan Cita Rasa
Selain pertunjukan seni, acara ini juga menghadirkan bazar batik, praktek membatik bagi pengunjung, dan kuliner khas Rembang seperti Lontong Tuyuhan dan Sate Srepeh.
Pengunjung menikmati perpaduan budaya, sejarah, dan cita rasa dalam satu perayaan yang hangat.
Pentas ini menjadi bukti bahwa kebudayaan bukan sekadar kenangan masa lalu. Ia hidup dalam setiap gerak, setiap rasa, dan setiap napas masyarakatnya.
Menjaga Nyala Tradisi Rembang
Melalui Dramatari Ngrembang Sakawit, Rembang mempertegas posisinya sebagai daerah yang kaya sejarah dan tradisi.
Pertunjukan ini tak hanya merekonstruksi masa lalu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi generasi muda.
Dalam setiap hentakan kaki dan ayunan tangan para penari, tersimpan pesan tentang kesetiaan pada tanah kelahiran, keteguhan menghadapi rintangan, dan keseimbangan dengan alam.
Rembang, lewat Ngrembang Sakawit, menari untuk menjaga nyala budayanya sendiri.
***