budaya

11 November: Rayakan Hari Jomblo Sedunia 2025 dengan Bangga dan Bahagia

Selasa, 11 November 2025 | 08:00 WIB
Rayakan Hari Jomblo Sedunia 2025 (11/11) dengan penuh percaya diri, cinta diri, dan makna kemandirian yang positif.

REMBANG, suararembang.com - Setiap tanggal 11 November, dunia ikut memperingati salah satu momen paling unik dalam kalender, yaitu Hari Jomblo Sedunia atau World Singles Day.

Pada 2025 ini, perayaan hari jomblo kembali hadir dengan pesan kuat bahwa kesendirian bukanlah kelemahan, melainkan peluang untuk tumbuh, mencintai diri sendiri, dan merayakan kemandirian. 

Baca Juga: Diskon Gila-Gilaan! 11.11 Harbolnas 2025 Jadi Surga Belanja Online di Indonesia

Asal Usul & Makna

Awal mula Hari Jomblo Sedunia tercatat pada 1993 ketika mahasiswa di Universitas Nanjing, Tiongkok, memilih tanggal 11/11 karena empat angka “1” dianggap melambangkan individu yang berdiri sendiri. 

Seiring waktu, makna “jomblo” di hari tersebut bergeser: dari sekadar status sendiri menjadi lambang kebebasan, kemandirian, dan apresiasi terhadap diri. 

Menariknya, peringatan ini juga berkembang menjadi fenomena belanja daring besar-besaran ketika Alibaba Group menggunakan tanggal tersebut sebagai ajang promo.

Kenapa “Hari Jomblo” 11 November?

Angka “11.11” yang terdiri dari empat angka satu dinilai simbolis: satu individu berdiri sendiri tanpa pasangan. Deretan angka ini kemudian dianggap tepat untuk mengangkat tema kesendirian secara positif.

Dengan demikian, Hari Jomblo secara harfiah merupakan undangan untuk menghargai kehidupan lajang, bukan sebagai tragedi tetapi sebagai kesempatan. 

Perayaan di Indonesia & Dunia

Di Indonesia, peringatan Hari Jomblo Sedunia makin populer di kalangan milenial dan pengguna media sosial sebagai momen berbagi ucapan lucu, motivasi, hingga self-reward.

Di sisi lain dunia, selain aspek sosial dan budaya, tanggal ini juga jadi hari promo besar e-commerce, komunitas kreatif, hingga kampanye refleksi diri. 

Pesan Penting untuk Generasi Jomblo

Menjadi “jomblo” hari ini berarti:

  • Menghargai diri sendiri dan merasa cukup tanpa perlu disebabkan oleh status hubungan

  • Menggunakan waktu lajang untuk memperkuat potensi, impian, dan kesejahteraan diri

  • Menolak stigma negatif bahwa lajang = gagal, tetapi sebaliknya = pilihan sadar

Halaman:

Tags

Terkini