budaya

Polemik Tak Berujung di Kraton Surakarta, Perebutan Takhta Dinilai Ulangi Sejarah Kelam

Minggu, 16 November 2025 | 10:09 WIB
Konflik takhta Kraton Surakarta kembali memanas setelah dua putra PB XIII sama-sama mengklaim gelar Pakubuwono XIV.

GKR Timoer Rumbay menyebut penetapan itu “sudah menurut adat”.

Prof Sahid Teguh Widodo menyebut proses menentukan putra mahkota Mataram tidak pernah sederhana.

Ia menekankan pentingnya hukum adat, hukum agama, dan hukum alam dalam proses seleksi pewaris.

Polemik ini memunculkan kekhawatiran berulangnya konflik internal yang pernah terjadi pada masa lalu.

Pertarungan klaim takhta juga berpotensi memecah hubungan keluarga besar Kraton Surakarta.

Hingga kini, belum ada satu suara yang diterima semua pihak terkait pewaris sah takhta PB XIII.

Situasi masih dinamis dan menunggu langkah penyelesaian yang sesuai paugeran adat Mataram.

***

 

Halaman:

Tags

Terkini