Kini, kata ini tidak hanya berfungsi sebagai umpatan, tetapi juga digunakan untuk menunjukkan keakraban.
Di antara teman dekat, sapaan seperti "Kek" sering kali tidak dianggap kasar, melainkan menandakan kedekatan hubungan.
Namun, penggunaan kata ini tetap tidak pantas untuk memanggil orang yang lebih tua atau dalam konteks formal.
Contoh Penggunaan Kake'ane
Dalam percakapan sehari-hari, kata kake'ane atau bentuk singkatnya, kek, dapat digunakan sebagai kata seru atau sapaan:
Kata seru:
"Kek, apik'e!" (Kek, bagusnya!)
"Wih, ora nyangka, Kek!" (Wih, tidak menyangka, Kek!)
Kata sapaan:
"Kek, ngendi wae kowe?" (Kek, ke mana saja kamu?)
"Ayo lungo bareng, Kek." (Ayo pergi bersama, Kek.)
Kake'ane adalah cerminan bagaimana bahasa berkembang sesuai dengan konteks sosial dan budaya.
Dari kata kasar menjadi simbol identitas, istilah ini menunjukkan dinamika unik masyarakat Pantura Jawa Tengah.
Namun, meski telah mengalami perubahan makna, penggunaan kata ini tetap harus bijaksana dan memperhatikan situasi serta lawan bicara.()