REMBANG, suararembang.com - Saat azan Magrib berkumandang tanda berbuka puasa, tak ada yang lebih nikmat selain menyeruput minuman segar yang melepas dahaga.
Salah satu pilihan yang patut dicoba adalah dawet siwalan, minuman khas Rembang yang menghadirkan sensasi unik dan menyegarkan.
Dengan perpaduan manisnya gula jawa, gurihnya santan, dan kenyalnya potongan siwalan, dawet ini menjadi sajian istimewa untuk berbuka puasa.
Baca Juga: Kampung Ramadhan Rembang 2025: Surganya Kuliner dan UMKM Selama 25 Hari
Buah siwalan, yang juga dikenal sebagai lontar, tumbuh subur di beberapa desa di Kabupaten Rembang. Awalnya, buah ini hanya dikonsumsi langsung.
Namun, melimpahnya hasil panen membuat masyarakat setempat berinovasi, salah satunya dengan menciptakan dawet siwalan.
Adalah Nuranto, seorang warga Rembang, yang mulai merintis usaha ini tiga tahun lalu.
“Kebonagung banyak legen dan siwalan, tapi hanya dijual apa adanya. Akhirnya saya berpikir, bagaimana kalau buah siwalan dijadikan dawet? Ternyata mertua saya bisa membuatnya dan rasanya enak. Dari situ, saya mulai mengembangkan ide ini,” ujar Nuranto.
Tidak seperti dawet pada umumnya yang menggunakan cendol berbahan tepung beras, dawet siwalan memiliki potongan buah siwalan sebagai isian utama.
Teksturnya kenyal dengan rasa manis alami yang menyatu sempurna dengan kuah santan dan gula juroh. Tambahan es batu semakin menyempurnakan kesegarannya.
“Komposisi utamanya harus gula juroh, siwalan, dan santan. Santannya tidak boleh pecah agar tetap nikmat. Kalau pakai tiga kelapa, airnya cukup satu baskom, tidak boleh lebih,” jelasnya.
Untuk memberikan variasi rasa, Nuranto menambahkan jelly beraroma kelapa agar tidak menghilangkan keunikan rasa siwalan.
“Biasanya saya tambahkan jelly, tapi harus rasa kelapa supaya rasa siwalannya tetap dominan,” tambahnya.