opini

Pilkada, Generasi Z, dan Bonus Demografi: Peluang dan Tantangan dalam Membangun Masa Depan Indonesia

Sabtu, 2 November 2024 | 14:24 WIB
PMII Hadirkan Adu Ide Paslon: Poros Tengah yang Netral dan Inovatif di Tengah Pilkada

suararembang.com - Dengan hadirnya Pilkada serentak, Indonesia berada di titik penting untuk memanfaatkan bonus demografi secara maksimal. Bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari penduduk usia non-produktif, menciptakan peluang besar bagi negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Generasi Z, sebagai kelompok usia produktif termuda, memiliki peran krusial dalam mendorong kemajuan ini, khususnya dalam Pilkada.

Baca Juga: KPID Jateng Tegas: Tidak Ada Toleransi untuk Pelanggaran Siaran di Pilkada 2024

Generasi Z dan Bonus Demografi

Generasi Z, yang lahir sekitar tahun 1997-2012, kini mulai memasuki usia produktif dan membawa cara pandang segar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, proporsi Generasi Z mencapai sekitar 27% dari total penduduk Indonesia.

Sebagai generasi yang tumbuh dalam era digital, mereka adalah generasi yang melek teknologi dan cepat beradaptasi dengan perubahan, menjadikan mereka aset berharga bagi Indonesia.

Bonus demografi yang diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, menurut laporan UNDP 2023, menjadi momen penting untuk memastikan Generasi Z berperan aktif dalam proses politik dan pemerintahan, termasuk dalam Pilkada. Partisipasi generasi ini dalam Pilkada diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang relevan dengan perkembangan zaman, terutama di tengah perkembangan teknologi dan tuntutan globalisasi.

 

Tantangan Partisipasi Generasi Z dalam Pilkada

Meski Generasi Z memiliki potensi besar, tantangan tetap ada. Studi dari Pusat Penelitian Politik LIPI 2023 menunjukkan rendahnya minat politik pada generasi ini dibandingkan generasi sebelumnya.

Mereka cenderung lebih tertarik pada isu-isu sosial dan lingkungan yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari, sehingga partisipasi dalam politik formal seringkali dianggap kurang relevan.

Namun, dengan edukasi yang tepat dan pemanfaatan media digital secara optimal, tantangan ini dapat diatasi. Kampanye yang kreatif, interaktif, dan berbasis digital sangat penting untuk menarik minat Generasi Z. Menurut penelitian oleh We Are Social dan Hootsuite 2023, platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube merupakan media efektif untuk menjangkau generasi ini dan memberikan informasi tentang pentingnya partisipasi mereka dalam Pilkada.

 

Bonus Demografi sebagai Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Dengan meningkatnya partisipasi Generasi Z dalam Pilkada, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendapatkan pemimpin-pemimpin yang memahami kebutuhan generasi muda dan dinamika digital.

Pemimpin dari kalangan Generasi Z diharapkan mampu mendukung kebijakan yang progresif, mendorong inovasi, dan mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.

Kebijakan yang mendukung bonus demografi, seperti pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan, dan akses lapangan kerja, merupakan langkah penting.

Halaman:

Tags

Terkini