SUARAREMBANG.COM - Seskab Teddy Indra Wijaya menyebut kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 sebagai tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri Indonesia.
Presiden Prabowo hadir dalam forum internasional itu setelah melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Ia memimpin langsung delegasi Indonesia menuju Brasil untuk mengikuti KTT BRICS yang digelar pada 6–7 Juli 2025 di Rio de Janeiro.
Dalam sesi hari kedua yang bertemakan “Environment, COP 30, and Global Health”, Presiden Prabowo menyoroti dampak perubahan iklim terhadap Indonesia. Salah satu tantangan nyata adalah kenaikan permukaan air laut yang mengancam kawasan pesisir.
Untuk menghadapi risiko tersebut, Indonesia tengah membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut sepanjang 500 kilometer. Proyek ini diharapkan bisa melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir akibat iklim ekstrem.
“Presiden Prabowo pun menyampaikan komitmen Indonesia untuk memerangi perubahan iklim, utamanya melalui upaya untuk melakukan energi bersih,” ujar Seskab Teddy dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli 2025.
Seskab Teddy menekankan bahwa kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT BRICS adalah momen bersejarah. Ini adalah pertama kalinya Indonesia hadir sebagai anggota penuh BRICS, setelah diterima secara resmi oleh negara-negara anggota pada tahun ini.
“Ini merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri Indonesia,” ungkapnya.
KTT BRICS 2025 dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari 28 negara. Di antaranya terdapat 10 anggota penuh, 10 negara mitra, dan 8 tamu undangan.
Teddy juga menyoroti antusiasme banyak negara untuk bergabung dalam BRICS. Ia menyebut diterimanya Indonesia sebagai bukti bahwa posisi Indonesia kini semakin kuat di mata dunia.
“Dengan banyaknya negara yang ingin masuk BRICS dan diterimanya Indonesia dengan cepat, menunjukkan bahwa Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin penting di dunia global,” tegasnya.
Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS kini berkembang menjadi forum beranggotakan 10 negara. Ini mencerminkan transformasi BRICS menjadi kekuatan baru dalam tata dunia multipolar.
Artikel Terkait
Momen Seskab Teddy Pantau Proses Pembangunan Sekolah Rakyat, Sempatkan Waktu Berdialog dengan Orang Tua Calon Siswa