Dengan hadirnya Kopdes, masyarakat desa tidak lagi bergantung pada pinjaman ilegal atau tengkulak yang menjerat. Koperasi ini menyediakan akses terhadap modal, sembako murah, layanan kesehatan, dan distribusi logistik yang efisien.
Kopdes juga akan menampung hasil pertanian secara langsung, mengurangi panjangnya rantai pasok, dan meningkatkan keuntungan petani. Konsumen pun diuntungkan karena mendapatkan harga lebih terjangkau.
Tiga pendekatan diterapkan untuk mewujudkan Kopdes Merah Putih: membentuk koperasi baru, mengembangkan yang sudah ada, dan merevitalisasi koperasi yang kurang aktif.
Kelembagaan Kopdes mencakup kantor pelayanan, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek, cold storage, hingga sistem distribusi logistik.
“Fasilitas ini mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok, layanan kesehatan, serta menyimpan hasil pertanian dan laut,” pungkas Adita.
Kopdes Merah Putih menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa dan perlawanan terhadap kemiskinan yang selama ini membelenggu masyarakat akar rumput. ***
Artikel Terkait
Koperasi Merah Putih Jateng Serap 68 Ribu Tenaga Kerja, Strategi Ampuh Kurangi Kemiskinan