pertanian

Titiek Soeharto Sentil Mentan Amran soal Kedelai, Konsumsi Dalam Negeri Banyak tapi Masih Impor

Selasa, 25 November 2025 | 20:00 WIB
Ilustrasi kedelai - Titiek Soeharto minta Kementan untuk swasembada kedelai. (Unsplash/Daniela Paola)

JAKARTA, suararembang.com - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menyoroti aktivitas impor kedelai yang masih banyak dilakukan oleh pemerintah.

Titiek menyebut masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi olahan hasil kedelai seperti tempe dan tahu, menyayangkan bahan bakunya masih impor.

Baca Juga: Pidato Prabowo di PBB Angkat Isu Palestina, Titiek Soeharto Terharu dan Cak Imin Bandingkan dengan Bung Karno

Hal tersebut disampaikan Titiek dalam rapat kerja (Raker) DPR bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 24 November 2025.

DPR Ingatkan Kedelai Harus Jadi Prioritas

Titiek menyatakan bahwa seharusnya pemerintah memasukkan kedelai sebagai produk komoditas prioritas di Indonesia.

“Kita bangsa pemakan tahu tempe, mestinya kedelai jadi prioritas,” ujar Titiek dalam rapat yang dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman itu.

“Kebutuhan kedelai 2,9 juta ton per tahun, produksi kita cuma 300 ribu, 350 ribu, 400 ribu ton. Impor kita 2,6 juta ton, banyak sekali. Kalau dirupiahin berapa tuh? Banyak sekali, triliunan ya pak,” lanjutnya.

PR Kementan untuk Swasembada Kedelai

Meski menyentil secara langsung, Titiek juga menyampaikan apresiasinya pada kinerja Kementan yang berhasil mencapai swasembada beras.

Namun, menurutnya tak cukup karena kebutuhan kedelai dalam negeri pun cukup tinggi.

“Kami mengapresiasi Kementerian Pertanian sudah bisa swasembada beras, kemudian sudah swasembada jagung, tolong ke depan juga swasembada kedelai,” ujar putri ke-4 Presiden Soeharto itu.

DPR Minta Kementan Aktifkan Lagi Program Pajale

Dalam rapat yang sama, Titiek juga mengingatkan Amran tentang program pemerintah dari Perum Bulog bernama Pajale.

Program yang fokus pada komoditas utama yaitu padi, jagung, dan kedelai, menurut Titiek harus digalakkan lagi.

“Dulu bapak punya program Pajale, coba dihidupkan kembali, supaya ke depan jangan impor 2,6 juta (ton) itu. Malu pak, kita makan tempe tahu, impor kedelai segitu,” tuturnya lagi.

Mentan Amran Ungkap Kementan Punya Program Tanami Lahan Kedelai

Amran lantas memberikan respons bahwa saat ini Kementan sudah memiliki program untuk menanam kedelai.

Halaman:

Tags

Terkini

Listrik Masuk Sawah, Petani Rembang Tambah Sumringah

Senin, 17 November 2025 | 21:00 WIB

Pemkab Rembang Dorong Akses Modal Baru untuk Petani

Rabu, 5 November 2025 | 06:00 WIB