suararembang.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang menargetkan serapan pupuk bersubsidi bisa mencapai 100% pada 2025.
Meski realisasi serapan pupuk pada 2024 belum maksimal, optimisme tetap tinggi berkat dukungan infrastruktur air yang lebih baik.
Baca Juga: Rembang Genjot Investasi Pertanian: Workshop Ungkap Potensi dan Peluang Besar
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, mengungkapkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 masih relatif sama dengan tahun sebelumnya.
Kabupaten Rembang mendapat jatah 28 ribu ton pupuk urea dan 30 ribu ton pupuk NPK.
"Pupuk sudah bisa langsung transaksi. Alokasinya itu urea sekitar 28 ribu ton, untuk NPK-nya 30 ribu ton," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Siapkan Aturan Baru: Gabah Petani Dibeli Rp 6.500 per Kilogram
Dibandingkan 2024, alokasi pupuk NPK tidak mengalami perubahan. Namun, alokasi pupuk urea mengalami sedikit penurunan dari 30 ribu ton menjadi 28 ribu ton.
Faktor Penghambat Serapan Pupuk di 2024
Pada 2024, serapan pupuk bersubsidi belum optimal karena terbatasnya ketersediaan air selama musim kemarau. Akibatnya, banyak petani mengurangi aktivitas tanam, yang berdampak pada rendahnya kebutuhan pupuk.
"Serapan 2024, urea hanya terserap sekitar 86%, NPK-nya sekitar 94%," kata Agus.
Upaya Maksimalkan Serapan Pupuk di 2025
Untuk meningkatkan serapan pupuk bersubsidi tahun ini, Dintanpan Rembang telah mengambil langkah strategis. Salah satunya adalah menyalurkan bantuan sumur guna memastikan ketersediaan air yang memadai.
"Otomatis ketika air tersedia, tanam bagus, pupuk akan terserap. Nanti kami akan MT2, kemarin sudah banyak bantuan sumur dan sebagainya. Semoga airnya tersedia sehingga minat tanamnya meningkat," pungkasnya.
***