Senin, 22 Desember 2025

Kontroversi Dugaan Intimidasi Polisi terhadap Seniman: Dari Band Sukatani hingga Teater Butet Kartaredjasa

Photo Author
- Jumat, 21 Februari 2025 | 17:35 WIB
Potret Gitaris Band Sukatani dengan nama panggung Alectroguy (kiri) dan seniman Tanah Air Butet Kartaredjasa (kanan).  (Instagram.com / @sukatani.band - @masbutet)
Potret Gitaris Band Sukatani dengan nama panggung Alectroguy (kiri) dan seniman Tanah Air Butet Kartaredjasa (kanan). (Instagram.com / @sukatani.band - @masbutet)

suararembang.com - Isu dugaan intimidasi polisi terhadap seniman kembali menjadi sorotan publik.

Kasus terbaru menimpa Band Sukatani, yang terpaksa meminta maaf atas lagu kontroversial mereka.

Hal ini menambah daftar panjang dugaan tekanan terhadap ekspresi seni di Indonesia.

Baca Juga: Telisik Kontroversi Band Sukatani vs Polri, Soal Lagu Perlawanan ke Oknum Polisi hingga Tepisan Dugaan Aparat yang Anti Kritik

Klarifikasi dan Permintaan Maaf Band Sukatani

Personel Band Sukatani baru-baru ini mengunggah video klarifikasi yang mengejutkan penggemar.

Dalam video yang diunggah pada Kamis, 20 Februari 2025, mereka akhirnya memperkenalkan diri tanpa topeng.

Muhammad Syifa Al-Ufti alias Alectroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki alias Twistter Angels (vokalis) menyampaikan permintaan maaf kepada Polri atas lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami," ujar Alectroguy melalui akun Instagram @sukatani.band.

Lagu yang mengandung lirik "bayar polisi" itu sempat viral di berbagai platform, termasuk Spotify.

Permintaan maaf ini menimbulkan spekulasi di kalangan netizen tentang adanya tekanan dari pihak berwenang.

Polri Bantah Adanya Intimidasi

Terkait kontroversi ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri tidak anti-kritik.

"Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern dan terbuka terhadap masukan dari masyarakat," ujar Wisnu dalam konferensi pers di Jakarta.

Namun, ketika ditanya apakah permintaan maaf Band Sukatani dilakukan karena tekanan, pihak kepolisian memilih bungkam.

Kasus Butet Kartaredjasa: Kontroversi yang Berulang

Dugaan tekanan terhadap seniman bukan kali ini saja terjadi. Pada Desember 2023, seniman teater Butet Kartaredjasa mengaku mengalami intimidasi terkait pementasan Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X