Minggu, 21 Desember 2025

Festival Thong-Thong Lek Rembang 2025 Kembali Berkeliling! Kejutan Besar Menanti di Rute Baru

Photo Author
- Selasa, 4 Maret 2025 | 14:05 WIB
20250304 Bupati Harno
20250304 Bupati Harno

REMBANG, suararembang.com - Festival Thong-Thong Lek 2025 akan kembali mengusung konsep tradisional dengan parade keliling, setelah beberapa tahun terakhir digelar di atas panggung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memutuskan untuk mengembalikan format lama festival ini guna melestarikan budaya dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Festival Kembali ke Format Berkeliling

Bupati Rembang, Harno, mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang menginginkan festival ini kembali seperti dulu, dengan pawai dari satu titik ke titik lain. Seiring dengan berakhirnya pandemi, Pemkab Rembang memenuhi permintaan tersebut agar festival semakin meriah dan menghibur warga.

"Festival ini akan kami gelar dengan berjalan (keliling), tetapi tetap dalam nuansa tradisional. Biar seni tradisional bisa hidup lagi. Semua aturan teknis nanti akan diatur oleh dinas terkait. Karena ini adalah tradisi, maka saya ingin menghidupkan kembali kesenian di Rembang," ujar Harno, Selasa (4/3).

Rute dan Konsep Baru

Dalam penyelenggaraan tahun ini, peserta diwajibkan menampilkan tema tradisional tanpa adanya panggung utama. Penilaian akan dilakukan oleh juri sepanjang rute perjalanan, mulai dari Perempatan Zaini, melintasi jalan ke arah selatan, hingga finis di Stadion Krida atau area Gedung Haji. Panggung kehormatan ditempatkan di utara Perempatan Zaini, seperti pada perayaan HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Rembang 2024.

Harno berharap festival ini berjalan lancar dan tertib. Ia juga mengimbau peserta serta penonton untuk menjaga keamanan selama acara berlangsung.

"Agar event ini bisa kita nikmati bersama-sama tanpa ada hal-hal yang mengganggu," tambahnya.

Pelestarian Seni dan Budaya

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, menegaskan bahwa seni dan budaya di Kabupaten Rembang harus terus dijaga. Salah satu langkah konkret adalah mengembalikan Festival Thong-Thong Lek ke bentuk tradisionalnya.

"Banyak masukan dari para seniman karena seni dan budaya memang patut dan harus dilestarikan. Salah satunya adalah Festival Thong-Thong Lek," tutup pria yang akrab disapa Gus Hanies.

Dengan format yang lebih tradisional, Festival Thong-Thong Lek 2025 diharapkan mampu menghidupkan kembali semangat budaya lokal serta memberikan pengalaman yang lebih autentik bagi masyarakat.

**

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X