Minggu, 21 Desember 2025

Dirayakan Dua Kali Setahun, Ini Perbedaan Hari Galungan dan Kuningan yang Jarang Diketahui

Photo Author
- Rabu, 23 April 2025 | 14:30 WIB
Makna dan Rangkaian Hari Raya Galungan 2025: Merayakan Kemenangan Dharma
Makna dan Rangkaian Hari Raya Galungan 2025: Merayakan Kemenangan Dharma

 

REMBANG, suararembang.com - Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah dua perayaan penting dalam tradisi Hindu Bali yang selalu dirayakan dua kali dalam setahun.

Meski sering disebut bersamaan, keduanya memiliki makna dan pelaksanaan yang sangat berbeda. Bagi yang belum memahami, berikut penjelasan lengkapnya agar tidak salah kaprah.

Waktu Perayaan yang Berbeda

Hari Raya Galungan dirayakan setiap 210 hari menurut kalender Bali, tepatnya pada Rabu Kliwon Wuku Dungulan. Sedangkan Hari Raya Kuningan jatuh 10 hari setelah Galungan, yaitu pada Sabtu Kliwon Wuku Kuningan.

Baca Juga: Komdigi Umumkan Diskon Paket Data 50% untuk Nyepi & Lebaran 2025, Cek Syaratnya!

Keduanya menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk mempererat hubungan spiritual dengan leluhur dan alam semesta.

Makna Spiritual Galungan dan Kuningan

Galungan merupakan simbol kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). Dalam kepercayaan Hindu Bali, ini adalah saat ketika roh leluhur turun ke dunia untuk mengunjungi keluarganya.

Oleh karena itu, umat Hindu akan mempersiapkan persembahan di rumah sebagai wujud penghormatan.

Kuningan adalah hari perpisahan. Pada hari ini, roh leluhur kembali ke alam mereka setelah singgah selama Galungan.

Umat Hindu akan menggelar upacara khusus sebelum tengah hari atau dikenal dengan istilah "tengai tepet", sebagai bentuk doa dan permohonan keselamatan.

Simbol dan Tradisi yang Menyertainya

Selama Galungan, masyarakat Bali akan menghias jalan-jalan dengan penjor—bambu melengkung yang dihiasi janur dan simbol-simbol suci.

Penjor melambangkan kemenangan dan syukur atas kehidupan. Sementara saat Kuningan, umat Hindu menyertakan 'tamyang' dalam persembahan. Tamyang adalah simbol perlindungan dan keselamatan.

Penutup

Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan bukan hanya soal waktu, tetapi juga makna spiritual dan cara umat merayakannya.

Memahami keduanya memperkaya wawasan budaya sekaligus menghargai tradisi luhur warisan leluhur Bali. **

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X