suararembang.com - Kabupaten Rembang kembali unjuk gigi dengan pagelaran seni budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu (10/11/2024).
Pagelaran yang bertempat di pendapa anjungan Jawa Tengah ini berhasil memukau ratusan pengunjung, mulai dari warga Rembang yang tinggal di ibu kota hingga wisatawan dari luar Jawa Tengah.
Acara dimulai dengan penampilan grup campursari dari Pantai Balongan, Desa Balong Mulyo, Kecamatan Kragan, yang dipimpin oleh Ali Nasikin. Dua penyanyi, Widya Veronica dan Rosya Zelvia, membawakan lagu-lagu campursari yang menjadi sambutan hangat bagi penonton dari berbagai kota. Penampilan mereka mengundang tepuk tangan dan antusiasme yang tinggi dari pengunjung.
Setelah campursari, dua siswi MAN 2 Rembang, Virmania Priandini dan Fauzatul Ulya, tampil menawan dengan Tari Bondan Kendi. Para penonton terlihat terpukau, banyak yang mengabadikan momen tersebut, menciptakan suasana penuh apresiasi terhadap seni budaya lokal.
Sebagai puncak acara, Sanggar Seni Barong Condro Mowo dari Kecamatan Pamotan menampilkan pertunjukan kolosal. Penonton disuguhkan tarian dan drama tari yang memikat, seperti tari cemeti, rampak barongan, bujangganong, jaranan, hingga drama tari "Wangsit Satrio Jati." Keberagaman dan keindahan koreografi ini menambah kemeriahan pagelaran seni budaya Rembang di TMII.
Salah satu penonton, Chinsan dari Jakarta Barat, mengaku terkesan dengan acara tersebut. Ia yang hadir bersama kedua orang tuanya, sering mendokumentasikan penampilan seni untuk dibagikan di media sosial.
"Its oke (pagelaran seni budaya Rembang yang ditampilkan bagus - red). Belum tahu sama sekali (tentang kesenian dari Rembang sebelumnya - red), kalau ada yang menarik terutama tentang budaya Dayak, Bali ataupun Jawa seperti ini, its oke (jika ada kesempatan datang - red)," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Muttaqin, turut hadir dan menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme para pengunjung, terutama warga Rembang yang tinggal di Jakarta.
Ia berharap tahun depan pagelaran ini dapat kembali terlaksana dengan lebih baik, sebagai ajang hiburan dan promosi potensi wisata, seni budaya, serta produk UMKM Kabupaten Rembang.
"Ada juga penonton dari luar negeri yang tertarik dengan kearifan lokal seni budaya kita, termasuk koreografi membakar dupa. Beliau ingin berkomunikasi lebih lanjut dengan kami, sehingga tadi memberikan kartu nama," ungkapnya.
Pagelaran seni budaya Rembang di TMII menjadi bukti nyata bahwa kekayaan budaya lokal mampu memikat hati para penonton dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Rembang.
