budaya

Dari Gudang Tembakau Menuju Galeri Rakyat: Kisah Pameran “Gegayuhan”

Rabu, 21 Mei 2025 | 16:00 WIB
Pameran lukisan “Gegayuhan” hadir di gudang tembakau Sekararum, Rembang. Seni bertemu rakyat, memaknai harapan dalam ruang sederhana.

Lebih lanjut ia menjelaskan suatu pameran seni, tidak harus digelar pada ruang-ruang galeri seni yang cenderung eksklusif.

Menurut Imam suatu karya seni diciptakan berbasis kerakyatan, agar bisa dinikmati semua orang.

Salah satunya dengan membentuk ruang pagelaran seni yang hadir tengah-tengah rakyat.

“Tidak harus tampil di galeri mewah dan terpasang di dinding kolektor dinikmati tamu dan koleganya. Seni kerakyatan hadir ditengah masyarakat” imbuhnya.

Hal yang disampaikan Imam, tentu didasari dari tajuk Nginguk Githok tahun ini yang mengambil tema Gegayuhan.

Secara makna suatu harapan dari warga Sekararum terhadap kampungnya di masa depan.

Sedangkan jika ditilik kondisi masyarakat hari ini, menghadapi permasalahan sehari-hari yang cenderung komplek.

Menurut Imam, kondisi tersebut sulit untuk membentuk suatu harapan di tengah masyarakat.

Harapannya dengan hadirnya Nginguk Githok VII beserta pameran lukisan, bisa menjadi pelipur dan pemantik bagi warga Sekararum, untuk memulai suatu impian.

“Kita bisa menghadirkan karya seni di tengah problematika masyarakat begitu komplek. Minimal bisa menghibur masyarakat untuk melupakan problematika yg ada dan mencerahkan pemikiran secara pribadi sebagai ajang silaturahmi.” harapnya.

Selaras dengan pendapat Imam, Andre yang merupakan remaja lokal dan salah satu panitia Festival Nginguk Githok VII.

Menilai dengan hadirnya pameran seni lukis bertujuan untuk mengajak rakyat Sekararum menggali makna gegayuhan melalui lukisan-lukisan yang terpajang.

“Melalui pameran ini, kami ingin mengajak audiens merenungi bentuk-bentuk gegayuhan itu,” ungkap Andre perwakilan dari SKRM Squad.

Pameran ini bukan sekadar pertunjukan lukisan, melainkan juga ajakan untuk memaknai kembali ruang, rakyat, dan harapan.

Karena pada dasarnya harapan hadir dari hal-hal terdekat, sedangkan dalam konteks masyarakat Sekararum yang sebagian besar bekerja sebagai petani.

Halaman:

Tags

Terkini