budaya

Jejak Eropa di Balok Dhadha Peksi Masjid Jami Lasem: Misteri Ukiran dan Sejarah Abad ke-18

Jumat, 20 Juni 2025 | 09:36 WIB
Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jawa Tengah 2001, published in the local brochure Bulletin Jum’at Masjid Jami Lasem, 4 February 2022

SUARAREMBANG.COM - Masjid Jami Lasem di Rembang menyimpan cerita sejarah yang menarik lewat sebuah artefak tua bernama Dhadha Peksi.

Balok kayu ini bukan sekadar penopang bangunan, tapi juga saksi bisu pengaruh budaya Eropa dalam seni arsitektur Islam Jawa pada awal abad ke-18.

Baca Juga: Sesar Lasem Semarang Kendeng: Ancaman Gempa yang Sering Terabaikan

Berasal dari bagian tengah masjid yang telah direnovasi, balok ini kini disimpan di Museum Masjid Jami Lasem sebagai warisan tak ternilai.

Penemuan Dhadha Peksi dimulai saat restorasi masjid dilakukan. Pak Abdullah Hamid, pustakawan masjid, menemukan balok yang dihiasi ukiran bunga dan dua inskripsi: satu dalam aksara Jawa, satu lagi dalam huruf Arab bertuliskan syahadat.

Melalui kajian inskripsi dan kalender Jawa, para peneliti menyimpulkan bahwa balok ini dibuat pada tahun 1716 Masehi.

Baca Juga: Kirab Kimsin Makco di Lasem: Perpaduan Budaya Tionghoa dan Nusantara yang Bikin Takjub

Uniknya, motif ukiran pada balok ini menunjukkan pengaruh seni Barok dari Eropa. Ciri khasnya adalah bentuk daun melingkar, sulur-sulur mengalir, serta ornamen seperti gelang mutiara yang jarang ditemukan dalam seni ukir Jawa sebelumnya.

Gaya ini diyakini masuk ke Jawa melalui kontak dagang dengan Belanda dan Tiongkok, mengingat Lasem merupakan pelabuhan penting pada masa VOC.

Meski ada pengaruh Eropa, detail ukiran dan kehadiran motif lokal seperti sorot (tonjolan menyerupai tanduk) membuktikan bahwa pengrajinnya kemungkinan besar adalah seniman lokal.

Para pengukir Jawa dan Tionghoa dikenal berperan besar dalam menciptakan karya-karya yang memadukan berbagai gaya.

Penemuan ini memberi kontribusi penting dalam studi sejarah arsitektur Islam di pesisir utara Jawa.

Dhadha Peksi bukan hanya simbol kekuatan struktur bangunan, tetapi juga simbol pertemuan budaya di masa lalu yang masih relevan hingga kini.**

Tags

Terkini