budaya

Mengenal Sasi Sura dalam Kalender Jawa: Makna, Tradisi, dan Pantangan yang Masih Dijaga

Jumat, 27 Juni 2025 | 19:30 WIB
Sasi Sura dalam kalender Jawa dikenal penuh makna spiritual, tradisi adat, dan pantangan yang tetap dijaga hingga kini. Foto: Instagram/Wikipedia Jawa

SUARAREMBANG.COM - Dalam sistem penanggalan Jawa, Sasi Sura memiliki makna penting dan penuh nuansa spiritual.

Bulan ini merupakan yang pertama dalam kalender Jawa, setara dengan bulan Muharram dalam kalender Hijriah.

Baca Juga: Dua Agenda Budaya Rembang Hari Ini, Jangan Lewatkan Diskusi Trilogi Kartini dan Gelar Budaya Santibadra

Meski sering diasosiasikan dengan hal-hal mistis, sasi sura menyimpan nilai-nilai kearifan budaya yang kaya dan tetap dijaga hingga kini.

Sasi Sura dipercaya sebagai waktu untuk introspeksi dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Banyak masyarakat Jawa yang memilih untuk tidak menggelar pesta atau acara besar pada bulan ini. Mereka meyakini bahwa sasi sura bukan waktu yang tepat untuk memulai hal baru.

Sebaliknya, bulan ini lebih cocok untuk perenungan, penyucian diri, dan memohon keselamatan.

Salah satu tradisi yang populer di bulan Sura adalah "tirakatan". Kegiatan ini dilakukan dengan cara berpuasa, menyepi, atau bermeditasi untuk membersihkan batin.

Tirakatan biasanya dilakukan di tempat-tempat sunyi seperti gunung, pantai, atau petilasan para leluhur. Ada juga yang menggelar doa bersama di rumah atau di tempat ibadah.

Di beberapa daerah, masyarakat masih melestarikan ritual-ritual khas sasi sura. Salah satunya adalah kirab pusaka di Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Kirab ini biasanya dilaksanakan pada malam 1 Sura dan menjadi daya tarik wisata budaya. Pusaka-pusaka keraton diarak keliling kota sebagai simbol pembersihan dan perlindungan.

Selain itu, ada pula tradisi "larung sesaji" di laut atau sungai. Upacara ini dilakukan untuk menghormati makhluk halus penjaga alam dan sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan.

Sesaji berupa makanan, bunga, dan benda-benda tertentu dihanyutkan ke air.

Pantangan selama sasi sura pun sangat diperhatikan oleh masyarakat. Beberapa di antaranya adalah larangan menggelar pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha baru.

Halaman:

Tags

Terkini