Masyarakat percaya, melanggar pantangan tersebut bisa mendatangkan sial atau bencana.
Namun, penting dipahami bahwa larangan dan tradisi dalam sasi sura bukanlah bentuk kepercayaan buta.
Semua itu berakar dari nilai-nilai kearifan lokal yang mengajarkan tentang kehati-hatian, ketenangan batin, dan menghargai harmoni dengan alam dan leluhur.
Memahami makna sasi sura dalam kalender Jawa memberikan kita gambaran betapa kayanya warisan budaya bangsa.
Tradisi ini tetap lestari bukan karena takhayul, tapi karena nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya.**
Artikel Terkait
Dua Agenda Budaya Rembang Hari Ini, Jangan Lewatkan Diskusi Trilogi Kartini dan Gelar Budaya Santibadra