budaya

Lapak Seni Suronan Juwana: Perayaan Budaya di Tengah Bangunan Bersejarah

R. Heryanto
Minggu, 20 Juli 2025 | 20:25 WIB
Lapak Seni Suronan 2025 hadir di eks Kawedanan Juwana. Pentas seni dan budaya lokal jadi ruang ekspresi kolektif warga. Foto: CJP

JUWANA, suararembang.com – Bekas Kawedanan Juwana yang megah kembali hidup dengan nuansa seni. Komunitas Cah Juwana Pluralitas (CJP) menggelar Lapak Seni Suronan 2025 pada 17–19 Juli lalu.

Berlangsung tiga malam, kegiatan ini jadi ajang temu warga, seniman, dan penikmat budaya. Tema yang diangkat tahun ini adalah Nglaras Tatanan Mangsa.

Baca Juga: Lapak Seni Suronan Juwana Jadi Ruang Terbuka untuk Seniman Lokal dan Komunitas

“Dulu sempat setahun dua kali, tapi sekarang kita fokus di Suronan,” ujar Kumkum, anggota CJP.

Lapak Seni Suronan telah digelar 13 kali. Setiap tahun, acaranya semakin meriah dan menyentuh berbagai kalangan.

Pementasan diisi beragam seni mulai dari tari tradisi, pantomim, teater, hingga performance art dan musikalisasi puisi.

Baca Juga: Lapak Seni Suronan Juwana, Ruang Ekspresi Budaya yang Tumbuh dari Warga

Para penampil datang dari dalam maupun luar daerah. Semua usia dan latar belakang bersatu di panggung penuh semangat pluralisme.

Tampak gapura masuk berbentuk tobong ketoprak, dibuat manual oleh anggota komunitas. Sentuhan lokal Juwana terlihat kuat dalam setiap detailnya.

Baliho berukuran besar yang biasa dijadikan photo booth juga digambar manual. Visualnya ikonik, bergaya post-tradisi, hasil karya seniman lokal Tai Art.

“Ada ciri khas lampu badai. Meski angin dan badai menerpa, semangat kami harus tetap menyala,” ungkap Tai Art.

Lapak Seni tak hanya panggung seni. Pengunjung juga bisa menikmati lapak baca gratis, kuliner khas Juwana, dan kegiatan kreatif anak-anak.

Suasana guyub terasa setiap malam. Momen ini menjadi pengingat bahwa budaya lokal tumbuh kuat dari kebersamaan warga. ***

Tags

Terkini