budaya

Sejarah Perayaan Imlek yang Ternyata Hanya Terjadi di Indonesia karena Terjadinya Diskriminasi

Selasa, 28 Januari 2025 | 21:15 WIB
Foto udara kemeriahan Grebeg Sudiro

Saat ini, Imlek identik dengan dekorasi khas berwarna merah, seperti lentera dan amplop merah (angpao), serta kegiatan sosial yang lebih beragam.

Perayaan Imlek di Indonesia

Menariknya, istilah "Imlek" hanya digunakan di Indonesia.

Di negara asalnya, China, perayaan ini dikenal sebagai Sin Cia atau Tahun Baru Lunar.

Nama "Imlek" berasal dari dialek Hokkien, yang berarti "kalender bulan" (im berarti bulan, lek berarti penanggalan).

Istilah ini muncul akibat larangan penggunaan istilah Mandarin di Indonesia selama masa Orde Baru.

Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, perayaan budaya Tionghoa, termasuk Imlek, dilarang melalui Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967.

Hal ini disebabkan oleh kebijakan anti-komunis pemerintah yang melihat kebudayaan China sebagai ancaman ideologi Pancasila.

Akibatnya, masyarakat Tionghoa harus merayakan Imlek secara diam-diam tanpa adanya hari libur khusus.

Namun, diskriminasi ini mulai dihapus setelah runtuhnya Orde Baru.

Presiden B.J. Habibie dan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut larangan tersebut, sehingga masyarakat Tionghoa kembali bebas mengekspresikan kebudayaannya, termasuk perayaan Imlek.

Meski demikian, jejak diskriminasi yang terjadi selama puluhan tahun masih meninggalkan bekas di masyarakat.

***

Halaman:

Tags

Terkini