budaya

Cap Go Meh 2025: Sejarah, Tradisi, dan Kuliner Khas di Perayaan 12 Februari

Rabu, 29 Januari 2025 | 20:23 WIB
Lontong Cap Go Meh. Foto: Unilever Food Solutions

Salah satunya adalah Lontong Cap Go Meh, hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.

Lontong melambangkan kemakmuran dan panjang umur, sementara lauk-pauk seperti opor ayam dan telur pindang menambah makna simbolisnya.

Hidangan lain yang sering disajikan adalah Haisom, yaitu teripang yang dianggap simbol kemakmuran karena harganya yang mahal.

Baca Juga: 6 Festival Imlek Paling Meriah di Indonesia: Dari Barongsai hingga Cap Go Meh

Haisom biasanya dimasak dengan saus oriental dan memiliki tekstur kenyal.

Onde-onde juga menjadi bagian dari tradisi kuliner Cap Go Meh.

Kue berbentuk bulat ini terbuat dari tepung ketan dengan isian pasta kacang hijau, lalu digoreng hingga kecoklatan dan dilapisi biji wijen.

Bentuknya yang bulat melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Sejarah Perayaan Imlek yang Ternyata Hanya Terjadi di Indonesia karena Terjadinya Diskriminasi

Perayaan Cap Go Meh tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya Tionghoa, tetapi juga simbol akulturasi budaya di Indonesia.

Melalui berbagai tradisi dan kegiatan, Cap Go Meh memperkaya keragaman budaya dan mempererat tali persaudaraan antar komunitas.

Dengan berbagai tradisi dan makna yang terkandung, Cap Go Meh menjadi momen yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya.

Perayaan ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan spiritual yang mendalam.

**

Halaman:

Terkini