suararembang.com - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Rembang tahun anggaran 2025 diarahkan untuk empat bidang.
Yaitu mendukung peningkatan perekonomian, kualitas infrastruktur, serta tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Baca Juga: DPRD Rembang Setujui Pembahasan 6 Raperda Non-APBD
Fokus utama lainnya mencakup sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup, termasuk dorongan bagi pemulihan dunia usaha.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, dalam rapat paripurna DPRD Rembang pada Kamis (28/11), memaparkan bahwa RAPBD 2025 dirancang untuk mempercepat penurunan kemiskinan, pengangguran terbuka, serta mendorong kemandirian desa.
Baca Juga: DPRD Rembang Setujui KUA-PPAS 2025, Pendapatan Daerah Naik Signifikan
“Pendapatan daerah tahun 2025 yang tertuang dalam RPJMD ditargetkan sebesar Rp2.009.262.554.829. Sedangkan target penerimaan pembiayaan diproyeksikan sebesar Rp5.000.000.000, bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA),” jelasnya.
Ia juga menambahkan, total belanja daerah direncanakan mencapai Rp2.014.262.554.829, dengan prioritas pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan.
Baca Juga: Inilah Daftar Nama Ketua DPRD Kabupaten Rembang Dari Masa ke Masa
Target Ekonomi Rembang 2025
Sementara itu Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada 2025.
Indikator seperti laju pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat kemiskinan, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) diharapkan terus membaik.
“Tantangan-tantangan yang kemungkinan terjadi dapat menahan keberhasilan upaya pemulihan ekonomi yang masih terus diupayakan,” ungkapnya.
Bupati Hafidz menyebutkan empat tantangan utama: tensi geopolitik, perkembangan teknologi digital, perubahan iklim, dan fragmentasi ekonomi global.