pertanian

Rembang Masuki Musim Tanam I: Waspada Cuaca Ekstrem

Rabu, 18 Desember 2024 | 14:58 WIB
Rembang Masuki Musim Tanam I: Waspada Cuaca Ekstrem

suararembang.com - Kabupaten Rembang telah memasuki Musim Tanam (MT) I.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengimbau para petani untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada musim ini.

Peringatan ini penting, karena cuaca ekstrem dapat berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, terutama tanaman padi.

Baca Juga: Cek Dam: Solusi Permanen Atasi Kekeringan di Rembang

Dalam acara tanam perdana padi di Desa Weton, Kecamatan Rembang, pada Rabu (18/12/2024), Bupati Hafidz mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi tahun ini hampir serupa dengan tahun sebelumnya.

Hal ini berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang juga telah dipresentasikan pada rapat koordinasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Cuaca ekstrem ini tentu berisiko, tidak hanya bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi nelayan dan sektor pertanian. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) harus selalu memperbarui informasi terkait kondisi cuaca," ujar Bupati Hafidz.

Dampak Cuaca Ekstrem terhadap Pertanian

Cuaca ekstrem yang disertai curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir yang berpotensi merendam lahan pertanian hingga beberapa hari, yang pada akhirnya dapat merusak tanaman padi.

Oleh karena itu, para petani diharapkan untuk selalu siap menghadapi perubahan cuaca yang mendadak.

"Cuaca ekstrem yang diperkirakan BMKG empat kali lipat dari tahun sebelumnya harus diantisipasi oleh kelompok tani. Kita tidak boleh meremehkan, tetapi perlu langkah ekstra untuk menghadapinya, terutama di Kabupaten Rembang dan seluruh Jawa Tengah," tegas Bupati Hafidz.

Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, menambahkan bahwa petani perlu memastikan kondisi drainase lahan pertanian tetap baik untuk menghindari banjir akibat hujan deras.

"Pada musim ini, sebenarnya pasokan air cukup tersedia. Namun, yang terpenting adalah pengelolaan drainase agar lahan tidak kebanjiran," jelas Agus.

Target Luas Lahan Tanam dan Swasembada Pangan

Halaman:

Tags

Terkini

Listrik Masuk Sawah, Petani Rembang Tambah Sumringah

Senin, 17 November 2025 | 21:00 WIB

Pemkab Rembang Dorong Akses Modal Baru untuk Petani

Rabu, 5 November 2025 | 06:00 WIB