SUARAREMBANG.COM - Ada ruang dalam kata, tempat kita belajar memahami. Ada tanya dalam sastra, yang tak selalu butuh jawaban.
Maka pada Minggu, 27 Juli 2025, kata-kata akan bertemu para penanya dalam Bincang Buku Laboratorium Seribu Tanya, karya Lestari Sastra, bertempat di Kafe Oei Lasem.
Baca Juga: IFG Hibahkan Ribuan Buku: Strategi Cerdas Lawan Krisis Literasi di Indonesia
Dimulai pukul 14.30 WIB hingga selesai, kegiatan ini terbuka untuk siapa saja, dan tentu saja gratis.
Acara ini menjadi ruang temu antara penulis dan pembaca, antara tanya dan tafsir, antara sunyi dan suara.
Diselenggarakan oleh komunitas Daily Sastra, bincang buku ini berkolaborasi dengan berbagai komunitas literasi: Rembang Book Party, TBM Gubuk Baca Cahaya Negeri, Rembang Baca, Pojok Baca Himawari, Komunitas Lubuk Ilmu, Comrades Rembang, Rembang Bahagia, Rembang Terkini, dan RembangJalanJajan.
Baca Juga: Pramoedya Ananta Toer: Jejak Sastra, Perjuangan, dan Penghargaan Dunia
Buku Laboratorium Seribu Tanya mengajak kita masuk ke ruang perenungan. Ia bukan sekadar kumpulan kalimat, tetapi percikan makna dari peristiwa sehari-hari yang dikristalkan menjadi refleksi.
Di dalamnya, kita menemukan dunia kecil yang penuh cahaya dan teka-teki.
Acara akan dipandu oleh A. Khoiron sebagai moderator. Sesi utama akan diisi oleh Augischa sebagai pembicara, dan tentunya Ayu Lestari, sang penulis, yang akan mengisahkan proses kreatif di balik lahirnya buku ini.
Berikut alur acara:
- 14.00 – 14.15 WIB: Registrasi
- 14.15 – 14.30 WIB: Pentas seni pembuka
- 14.30 – 15.00 WIB: Bincang buku
- 15.00 – 15.35 WIB: Diskusi interaktif
- 15.35 – Selesai: Foto bersama
Ini bukan sekadar acara literasi, tapi ruang hangat untuk saling mendengarkan. Di mana kata-kata tak hanya dibaca, tapi dirasakan. Di mana tanya tak selalu dijawab, tapi didengarkan.
Tak perlu undangan, tak perlu biaya. Cukup datang, duduk, dan biarkan kata menyapa. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi 085848957560.
Mari hadir. Karena setiap tanya, layak mendapat ruang. ***
Artikel Terkait
Pramoedya Ananta Toer: Jejak Sastra, Perjuangan, dan Penghargaan Dunia