REMBANG, suararembang.com - Film Pangku, debut penyutradaraan Reza Rahadian, bukan sekadar drama. Ia menjadi potret getir tentang perempuan yang berjuang di tengah keterbatasan sosial dan ekonomi.
Tokoh utama, Sartika, menggambarkan realitas banyak perempuan di Indonesia yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan stigma sosial.
Baca Juga: Kuwi Nggonku, Film Pendek Sutradara Muda asal Rembang Tayang di Festival Film Asia JAFF 2025
Di wilayah pesisir Pantura, “kopi pangku” bukan sekadar tempat nongkrong, melainkan simbol ekonomi informal yang banyak menopang kehidupan kelas bawah.
Dalam film, Sartika harus memilih antara harga diri dan kebutuhan hidup — dilema klasik yang masih dialami banyak perempuan hingga kini.
Data yang Menyuarakan Fakta
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2024, lebih dari 49% pekerja perempuan di Indonesia berada di sektor informal.
Baca Juga: Agak Laen: Menyala Pantiku! Siap Tayang 27 November, Aksi Detektif Kocak di Panti Jompo
Sebagian besar bekerja tanpa jaminan sosial, perlindungan hukum, atau kepastian pendapatan.
Fenomena ini membuat banyak perempuan rentan terhadap eksploitasi ekonomi dan sosial — sebagaimana tergambar jelas di film Pangku.
Kondisi ini semakin berat ketika dikaitkan dengan peran ganda perempuan. Mereka tidak hanya mencari nafkah, tetapi juga menjadi penopang utama keluarga.
Film Pangku menyorot fakta ini secara halus, lewat adegan-adegan sederhana: Sartika yang berjuang demi anaknya, tanpa sokongan dari siapa pun.
Makna Emosional dan Pesan Sosial
Sutradara Reza Rahadian pernah mengatakan, “Film ini saya dedikasikan untuk semua ibu di Indonesia.”
Pernyataan itu menggambarkan niat kuat untuk menjadikan film ini bukan sekadar tontonan, tetapi pesan moral.
Lewat karakter Bu Maya yang bijak namun keras, film menunjukkan paradoks: perempuan yang menolong sesamanya, tetapi tetap hidup dalam sistem yang menindas. Ini refleksi struktur sosial yang membuat perempuan saling menopang di tengah keterbatasan.
Artikel Terkait
Agak Laen: Menyala Pantiku! Siap Tayang 27 November, Aksi Detektif Kocak di Panti Jompo
Kuwi Nggonku, Film Pendek Sutradara Muda asal Rembang Tayang di Festival Film Asia JAFF 2025