Minggu, 21 Desember 2025

Mengungkap Sejarah Kue Keranjang: Simbol Kemakmuran yang Wajib Ada Saat Imlek!

Photo Author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 13:40 WIB
Kue keranjang disajikan saat perayaan Imlek. Foto: Wikipedia
Kue keranjang disajikan saat perayaan Imlek. Foto: Wikipedia

suararembang.com - Kue keranjang, atau dikenal sebagai nian gao dalam bahasa Mandarin, adalah penganan manis yang menjadi sajian wajib saat perayaan Imlek.

Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula, menghasilkan tekstur kenyal dan lengket yang khas. 

Baca Juga: 6 Ucapan Selamat Imlek 2025 untuk Teman dan Bos

Di Indonesia, nama "kue keranjang" berasal dari kebiasaan mencetak adonan dalam wadah berbentuk keranjang kecil.

Asal-Usul dan Legenda

Sejarah kue keranjang diperkirakan telah ada sejak 2.500 tahun yang lalu di Tiongkok.

Salah satu legenda yang populer mengaitkan kue ini dengan Dewa Dapur.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan menyajikan kue keranjang yang manis dan lengket, Dewa Dapur akan memberikan laporan yang baik kepada Kaisar Langit tentang keluarga tersebut.

Baca Juga: Tahun Ular Kayu 2025: Peluang Cuan Menanti Anda

Makna Simbolis

Dalam tradisi Tionghoa, kue keranjang memiliki makna mendalam.

Kata "nian" berarti tahun, dan "gao" berarti kue, yang juga terdengar seperti kata "tinggi" dalam bahasa Mandarin.

Oleh karena itu, kue ini sering disusun bertingkat, melambangkan peningkatan rezeki atau kemakmuran di tahun yang akan datang.

Bentuknya yang bulat juga melambangkan kesatuan dan keharmonisan keluarga.

Variasi dan Penyajian

Kue keranjang memiliki beberapa variasi berdasarkan wilayah di Tiongkok.

Misalnya, di wilayah utara seperti Shanxi dan Mongolia Dalam, kue ini berwarna putih atau kuning dengan isian seperti jujube atau kacang hijau.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X