Senin, 22 Desember 2025

RPA Tabarruk Kudus Tuai Pujian, Gus Yasin Minta Jadi Percontohan Pengelolaan Limbah Ramah Lingkungan

Photo Author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 21:30 WIB
Wagub Jateng Gus Yasin nilai pengelolaan limbah RPA Tabarruk Kudus layak jadi percontohan untuk daerah lain.
Wagub Jateng Gus Yasin nilai pengelolaan limbah RPA Tabarruk Kudus layak jadi percontohan untuk daerah lain.

KUDUS, suararembang.com - Pengelolaan limbah cair di industri rumah potong ayam (RPA) kini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Hal ini terbukti dari kunjungan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, ke RPA Tabarruk di Kabupaten Kudus pada Rabu, 16 Juli 2025.

Baca Juga: Gus Yasin Sambut Bhante Thudong: Simbol Toleransi dan Harmoni Umat Beragama di Jateng

Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut mengapresiasi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di RPA Tabarruk.

Menurutnya, sistem IPAL yang diterapkan sudah sangat baik dan bisa menjadi contoh bagi pelaku industri serupa di daerah lain.

“Tadi di ujung juga bisa dipelihara ikan. Ini suatu inovasi yang bagus harus ditiru.

Kalau IPAL-nya sudah diperhatikan, saya yakin proses produksinya juga akan lebih diperhatikan,” ucap Gus Yasin saat meninjau langsung fasilitas RPA.

Ia menegaskan bahwa pengelolaan limbah yang benar tidak hanya melindungi lingkungan dari pencemaran, tetapi juga menjadi bagian penting dari jaminan makanan halal dan kualitas produk pangan yang diproses.

Tak hanya soal kebersihan dan kualitas, menurut Gus Yasin, keberadaan RPA Tabarruk juga mendukung program wisata ramah muslim yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu poin penting dari program ini adalah memastikan proses penyembelihan dan penanganan produk pangan dilakukan secara halal dan higienis.

"IPAL-nya sudah diperhatikan, jadi kualitas lingkungannya terjamin. Ini bisa memperkuat jaminan halal dan ekosistem wisata muslim,” tegasnya.

Di sisi lain, Direktur RPA Tabarruk, Umi Bellinda Tasan Wartono, menjelaskan bahwa rumah potong ayam tersebut mampu menyerap sekitar 180 tenaga kerja dan memproduksi rata-rata 25 ton daging ayam per bulan.

Lebih lanjut, Umi memastikan bahwa proses penyembelihan di RPA Tabarruk dilakukan secara syar’i, tanpa menggunakan metode setrum untuk memingsankan ayam.

Hal ini dinilai sangat penting untuk menjaga kehalalan produk dan memastikan konsumen muslim merasa aman dalam mengonsumsi daging dari tempat tersebut.

Halaman:

Editor: Achmad S

Sumber: jatengprov.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Listrik Masuk Sawah, Petani Rembang Tambah Sumringah

Senin, 17 November 2025 | 21:00 WIB

Pemkab Rembang Dorong Akses Modal Baru untuk Petani

Rabu, 5 November 2025 | 06:00 WIB
X