“RPA juga memastikan kehalalan daging dengan penyembelihan langsung, tanpa metode setrum,” jelas Umi.
RPA Tabarruk tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi di bidang industri pengolahan pangan, tetapi juga memperlihatkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan nilai-nilai keagamaan.
Dengan kombinasi antara kualitas produksi, pengelolaan limbah yang baik, dan jaminan kehalalan, RPA ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha sejenis di seluruh Indonesia.
Pemerintah pun berharap akan semakin banyak industri yang peduli pada aspek lingkungan dan sertifikasi halal sebagai bagian dari standar produksi.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa integrasi antara inovasi industri dan nilai keislaman bisa berjalan beriringan dan membawa manfaat luas bagi masyarakat sekitar. ***
Artikel Terkait
Gus Yasin Sambut Bhante Thudong: Simbol Toleransi dan Harmoni Umat Beragama di Jateng