2. Skema Pembiayaan Pemasok
Pemasok benih, pupuk, atau alsintan menyediakan kredit kepada petani.
“Pemasok benih atau pupuk mendapat akses pinjaman dari bank, petani membayar setelah panen,” ujar Agus.
3. Skema Pembiayaan Resi Gudang
Petani menyimpan hasil panen di gudang terverifikasi.
Bukti kepemilikan atau resi gudang bisa dijadikan agunan pinjaman di bank.
“Petani bisa menunda penjualan sampai harga naik, resinya bisa jadi agunan,” tambahnya.
Minim Risiko, Maksimal Manfaat
Agus menegaskan, sistem PRN membuat distribusi keuangan dan barang lebih efisien serta mengurangi risiko gagal bayar.
“Harapannya, semua pihak menjaga komitmen agar sama-sama untung,” ujarnya.
Menurutnya, PRN pertanian Rembang bisa jadi model sinergi antara petani, pemasok, pengolah, dan perbankan.
Selain memperkuat ketahanan ekonomi daerah, sistem ini juga mendorong inklusi keuangan di sektor pertanian.
“Kalau skema ini diterapkan, petani terbantu, perbankan pun lebih mudah menyalurkan kredit dengan risiko terukur. Ini langkah yang patut dijajaki di Rembang,” pungkas Agus.
***
Artikel Terkait
Di Balik Keputusan Prabowo Menyerahkan Bapanas ke Menteri Pertanian: Ada Tugas Baru Arief Prasetyo