Tim berharap temuan ini tidak hanya jadi objek ilmiah, tapi juga wisata sejarah dan edukasi interaktif.
Pemkab Kudus mendukung dengan rencana pembangunan gazebo dan gardu pandang di sekitar lokasi.
Ini akan memudahkan pengunjung melihat langsung situs tanpa merusak lapisan fosil .
Secara umum, eskavasi CPAS di Kudus pada Juni 2025 menjadi titik balik penelitian purbakala dan pengembangan wisata edukatif.
Dukungan pemerintah, akademisi, dan masyarakat mengubah situs ini jadi jendela masa lalu sekaligus aset pendidikan dan wisata masa depan.***
Artikel Terkait
Sesar Lasem Semarang Kendeng: Ancaman Gempa yang Sering Terabaikan