REMBANG, suararembang.com – Kabupaten Rembang berhasil menembus posisi empat besar sebagai daerah penghasil pedet terbanyak di Jawa Tengah.
Pencapaian ini mengokohkan Rembang sebagai salah satu sentra sapi potong yang semakin produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga: Sapi Kurban Prabowo Jenis Simental Cross Seberat 900 Kg Jadi Sorotan Idul Adha 2025
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan, mengungkapkan bahwa Rembang kini sejajar dengan Blora, Grobogan, dan Wonogiri dalam produksi pedet.
Keempat wilayah tersebut dikenal memiliki populasi induk sapi besar serta didukung program pemerintah yang konsisten.
“Setiap tahun kita bisa melahirkan sekitar 25 ribu ekor pedet. Ini menunjukkan betapa besar potensi peternakan sapi kita,” ujarnya.
Baca Juga: Suyitno Inseminator Rembang Tembus Lomba Inseminasi Buatan Jateng 2025, Saingi Blora dan Grobogan
Agus menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari optimalisasi program inseminasi buatan (IB) dan layanan kesehatan hewan yang terus digencarkan pemerintah daerah.
Berdasarkan data terbaru, saat ini terdapat lebih dari 52 ribu peternak sapi potong di Rembang. Total populasi ternak sapi yang dimiliki mencapai 108.110 ekor.
Inseminasi buatan terbukti memberikan hasil signifikan, tak hanya dari segi kuantitas kelahiran pedet, tetapi juga kualitas genetika.
Salah satu bukti peningkatan kualitas adalah mulai dikembangkannya sapi Belgian Blue. Sapi jenis ini dikenal memiliki pertumbuhan otot sangat cepat dan struktur tubuh besar.
“Pedet Belgian Blue usia 3 sampai 4 bulan bisa dijual seharga Rp22 juta sampai Rp24 juta per ekor,” jelas Agus.
Harga itu jauh lebih tinggi dibanding pedet lokal biasa dan menjadi tambahan penghasilan besar bagi peternak.
Agus menyebut, Dintanpan terus mendorong peningkatan kapasitas peternak melalui pelatihan, pemanfaatan teknologi, dan perbaikan manajemen pakan.
Artikel Terkait
Dintanpan Rembang Gunakan Formulir Digital Real Time untuk Layanan Inseminasi Buatan