Minggu, 21 Desember 2025

Rembang Masuk 4 Besar Penghasil Pedet Terbanyak di Jateng, Potensi Ekonomi Sapi Kian Meningkat

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 15:00 WIB
Rembang jadi penghasil pedet terbanyak keempat di Jateng. Produksi sapi terus meningkat, ekonomi peternak pun ikut terdongkrak.
Rembang jadi penghasil pedet terbanyak keempat di Jateng. Produksi sapi terus meningkat, ekonomi peternak pun ikut terdongkrak.

REMBANG, suararembang.com – Kabupaten Rembang berhasil menembus posisi empat besar sebagai daerah penghasil pedet terbanyak di Jawa Tengah.

Pencapaian ini mengokohkan Rembang sebagai salah satu sentra sapi potong yang semakin produktif dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga: Sapi Kurban Prabowo Jenis Simental Cross Seberat 900 Kg Jadi Sorotan Idul Adha 2025

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan, mengungkapkan bahwa Rembang kini sejajar dengan Blora, Grobogan, dan Wonogiri dalam produksi pedet.

Keempat wilayah tersebut dikenal memiliki populasi induk sapi besar serta didukung program pemerintah yang konsisten.

“Setiap tahun kita bisa melahirkan sekitar 25 ribu ekor pedet. Ini menunjukkan betapa besar potensi peternakan sapi kita,” ujarnya.

Baca Juga: Suyitno Inseminator Rembang Tembus Lomba Inseminasi Buatan Jateng 2025, Saingi Blora dan Grobogan

Agus menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari optimalisasi program inseminasi buatan (IB) dan layanan kesehatan hewan yang terus digencarkan pemerintah daerah.

Berdasarkan data terbaru, saat ini terdapat lebih dari 52 ribu peternak sapi potong di Rembang. Total populasi ternak sapi yang dimiliki mencapai 108.110 ekor.

Inseminasi buatan terbukti memberikan hasil signifikan, tak hanya dari segi kuantitas kelahiran pedet, tetapi juga kualitas genetika.

Salah satu bukti peningkatan kualitas adalah mulai dikembangkannya sapi Belgian Blue. Sapi jenis ini dikenal memiliki pertumbuhan otot sangat cepat dan struktur tubuh besar.

“Pedet Belgian Blue usia 3 sampai 4 bulan bisa dijual seharga Rp22 juta sampai Rp24 juta per ekor,” jelas Agus.

Harga itu jauh lebih tinggi dibanding pedet lokal biasa dan menjadi tambahan penghasilan besar bagi peternak.

Agus menyebut, Dintanpan terus mendorong peningkatan kapasitas peternak melalui pelatihan, pemanfaatan teknologi, dan perbaikan manajemen pakan.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Sumber: rembangkab.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Listrik Masuk Sawah, Petani Rembang Tambah Sumringah

Senin, 17 November 2025 | 21:00 WIB

Pemkab Rembang Dorong Akses Modal Baru untuk Petani

Rabu, 5 November 2025 | 06:00 WIB
X